ù&tø%$# ÉOó$$Î/ y7În/u Ï%©!$# t,n=y{ ÇÊÈ
1.
bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan,
Tidak bisa dipungkiri dalam pembangunan
sebuah peradaban manusia, ilmu pengetahuan memegang peranan yang sangat
penting, maju tidaknya sebuah peradaban manusia , salah satunya ditentukan
seberapa “majukah “ pengembangan ilmu pengetahuanya. Islam sebagai agama yang
bersifat syamil wa mutakammil dimana ajaran- ajarannya mencakup seluruh
segi kehidupan manusia,sesungguhnya sangat memperhatikan ilmu (pengetahuan)
sebagai salah satu faktor yang dipandang akan mendorong manusia pada kehidupan
yang lebih baik. Banyak sekali nash nash di dalam Al qur’an maupun hadits nabi
yang menganjurkan supaya seorang muslim benar benar memperhatikan persoalan
ilmu ( pengetahuan ). Beberapa nash Al qur’an yang berbicara tentang persoalan
ilmu [188] Ayat ini untuk menjelaskan martabat orang-orang berilmu
yÎgx© ª!$# ¼çm¯Rr& Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd èps3Í´¯»n=yJø9$#ur (#qä9'ré&ur ÉOù=Ïèø9$# $JJͬ!$s% ÅÝó¡É)ø9$$Î/ 4 Iw tm»s9Î) wÎ) uqèd âÍyêø9$# ÞOÅ6yÛø9$# ÇÊÑÈ
18.
Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Tuhan melainkan Dia (yang berhak
disembah), yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang
berilmu[188] (juga menyatakan yang demikian itu). tak ada Tuhan melainkan Dia
(yang berhak disembah), yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS Ali Imran
18)
Maka lihatlah bahwasanya,betapa Allah SWT
memulai dengan diriNya sendiri,kemudian malaikat dan yang berikutnya adalah
orang orang yang berilmu. Hal ini menunjukkan bahwa Allah SWT sangat memuliakan
orang orang yang berilmu. Pada ayat lain Allah SWT berfirman :
ô`¨Br& uqèd ìMÏZ»s% uä!$tR#uä È@ø©9$# #YÉ`$y $VJͬ!$s%ur âxøts notÅzFy$# (#qã_ötur spuH÷qu ¾ÏmÎn/u 3 ö@è% ö@yd ÈqtGó¡o tûïÏ%©!$# tbqçHs>ôèt tûïÏ%©!$#ur w tbqßJn=ôèt 3 $yJ¯RÎ) ã©.xtGt (#qä9'ré& É=»t7ø9F{$# ÇÒÈ
9.
(apakah kamu Hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang
beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada
(azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya? Katakanlah: "Adakah sama
orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?"
Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS
AzZumar 9)
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä #sÎ) @Ï% öNä3s9 (#qßs¡¡xÿs? Îû ħÎ=»yfyJø9$# (#qßs|¡øù$$sù Ëx|¡øÿt ª!$# öNä3s9 ( #sÎ)ur @Ï% (#râà±S$# (#râà±S$$sù Æìsùöt ª!$# tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä öNä3ZÏB tûïÏ%©!$#ur (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# ;M»y_uy 4 ª!$#ur $yJÎ/ tbqè=yJ÷ès? ×Î7yz ÇÊÊÈ
11.
Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:
"Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah
akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah
kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang
beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS Al Mujadalah
11)
Cukuplah kiranya ayat ayat Al qur’an
diatas menjadi hujjah bahwasanya islam sebagai agama yang menyeluruh dan komprhensif
sangat memuliakan ilmu sebagai salah satu sarana bagi ummat manusia untuk bisa
menjadikan kehidupan menjadi lebih baik.Adapun beberapa hadits hadits nabi yang
berbicara tentang masalah ilmu adalah sebagai berikut
Nabi saw bersabda:
“isi langit dan buni meminta ampun untuk orang yang berilmu”(HR Abu
Darda)
Nabi saw bersabda:
“manusia yang terdekat kepada derajat kenabian ialah orang yang
berilmu dan berjihad.Adapun orang yang berilmu, maka memberi petunjuk kepada
manusia akan apa yang dibawa Rosul Rasul.Dan orang orang yang berjihad, maka
berjuang dengan pedang membela apa yang dibawa para rasul itu”
(HR Abu Naim dari Ibnu Abbas)
Nabi saw bersabda:
“Kelebihan
orang berilmu dari orang abid(orang yang banyak ibadahnya)seperti kelebihanku
dari orang yang paling rendah dari sahabatku”(HR Tirmidzi)
Dari paparan diatas semakin nyatalah
terlihat bahwasnya islam memang benar benar sangat memperhatikan persoalan ilmu
ini. Islam pernah mengalami masa keemasan dimana pada saat itu,islam menjadi
pusat peradaban dunia,kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dicapai
sekarang tidak bisa dipungkiri sesungguhnya berkat sumbangsih dari peradaban
islam yang pernah mengalami kejayaan.Bertolak belakang dengan keadaan ummat
muslim ketika mencapai masa keemasan barat sedang berada pada masa yang disebut
sebagai abad kegelapan(dark age). Berbeda dengan kondisi saat ini ummat
islam mengalami kemunduran yang cukup drastis dalam hal ilmu pengetahuan.
Wacana yang sekarang muncul berkaitan dengan islam adalah islam sama dengan tradisional:kolot:miskin:terbelakang
.dan stigma stigma buruk lainnya.Sebagai seorang muslim menjadi kewajiban kita
semua untuk bisa menegakan kembali kejayaan dhien yang haq ini di muka
bumi,karena sesungguhnya kita mempunyai dua buah modal yang sangat luar
biasa,yang seharusnya mampu mengantarkan ummat islam ini meraih kembali
kejayaannya.Dua modal besar itu adalah al qur’an dan al hadits.
Sebagian besar sejarawan modern sepakat
bahwasanya Al qur’an dan Al hadits adalah pendorong utama kemajuan ilmu dan peradaban
islam yang pernah dicapai. Sehingga pada dasarnya kunci utama bangkitnya
kembali ilmu dan peradaban islam adalah dengan kembali kepada Alquran dan Al
hadits.karena sesungguhnya di dalam al quran dan alhadits kaya akan konsep
konsep bagaimana seharusnya pengembangan ilmu(sebagai salah satu upaya untuk
membangkitkan lagi peradaban islam )dilakukan dan sesungguhnya konsep konsep
ini sudah terbukti ampuh.Sejarah membuktikan bahwasanya kejayaan yang pernah
diraih ummat islam dicapai melalui penggalian secara mendalam terhadap al quran
dan alhadits.
Sejarah
munculnya tradisi keilmuan dalam islam
Secara historis tradisi intelektual dalam
islam dimulai dari pemahaman terhadap Al qur’an yang diwahyukan kepada Nabi
Muhamad SAW, secara berturut turut dari periode mekkah sampai madinah.
Munculnya tradisi keilmuan dalam islam secara umum dapat dibagi menjadi tiga
periode. Periode pertama dimana pada periode ini lahirlah pandangan hidup
islam.Periode kedua dimulai ketika timbul kesadaran bahwa wahyu yang turun (sudah
menajdi pandangan hidup) pada dasarnya mengandung struktur fundamental dari apa
yang disebut dengan scientific worldview. Periode ketiga adalah lahirnya
tradisi keilmuan dalam islam, dimana tradisi keilmuan ini lahir dari
konsekuensi logis dari adanya struktur pengetahuan dalam islam.
Dari proses lahirnya pandangan islam yang
tergambar dari tiga periode diatas dapat disimpulkan bahwa islam adalah agama
yang sarat dengan ajaran yang mendorong timbulnya ilmu pengetahuan.Ajaran
tentang ilmu pengetahuan dalam islam yang cikal bakalnya adalah konsep konsep
dasar dalam wahyu itu kemudian ditafsirkan kedalam berbagai bentuk kehidupan
dan akhirnya terakumulasi dalam sebuah bangunan peradaban yang kokoh.Suatu
peradaban yang lahir dan tumbuh atas dukungan tradisi intelektual yang berbasis
pada wahyu.
Di dalam sejarah timbulnya tradisi
kelimuan dalam islam, juga dikenal adanya medium transformasi dalam bentuk
institusi pendidikan yang disebut al-Suffah dan komunitas intelektualnya
disebut ashab al suffah .Ashab al suffah ini adalah gambaran
terbaik institusionalisasi kegiatan belajar mengajar dalam islam dan merupakan
tonggak awal tradisi intelektual dalam islam dimana obyek kajiannya berpusat
pada wahyu.Materi kajiannya tidak dapat disamakan dengan materi diskusi spekulatif
di Ionia yang menurut orang barat merupakan tonggak lahirnya tradisi keilmuan
Yunani, bahkan kebudayaan barat itu sendiri diklaim lahir dari aktivitas
ini.Dari komunitas inilah lahir para intelektual islam yang merupakan pakar
pakar dalam hadits nabi.
Pengaruh
pengembangan ilmu dalam bangunan peradaban islam
Ditilik dari sejarah,menurut al hasan ada
empat faktor mengapa peradaban islam berkembang pesat di masa lalu.Faktor
faktor itu adalah kekuasaan,ekonomi, stabilitas politik dan sarana pengembangan
ilmu.Sesudah Rosululloh SAW wafat, beliu telah meletakan dasar dasar yang
merupakan bekal yang sangat berharga bagi generasi penerusya. Salah satunya
adalah ashab al suffah yang menjadi cikal bakal tradisi intelektual
islam.Jika dianalogikan dengan sebuah kurva, maka sesudah masa Rosululloh SAW
maka peradaban islam sedang merangkak naik sehingga pada akhirnya menjadi pusat
peradaban dunia.Dimulai dari masa khulafaur rasyidin, dinasti umayah,dinasti
abasiyah dan kesultanan turki usmani. Memang didalam perjalananya kita juga
mengakui ada masa naik dan turun juga. Tetapi secara umum bisa dikatakan pada
saat itu islam benar benar menjadi “pusat perhatian” bagi dunia..
Pandangan hidup yang berasal dari Al
quran dan assunnah, benar benar menjadi “modal berharga” yang termanfaatkan
dengan baik pula. Mereka merambah komunitas sahabat, thabiin,tabi tahbiin dan
ulama ulama pewarisnya yang diikat dalam pandangan hidup, visi misi kegamaan
yang sama sehingga menjadi ummat besar yang menyatukan bangsa bangsa di dunia.
Pengembangan
ilmu pengetahuan dalam konsepsi islam
Pada dasarnya pengembangan ilmu
pengetahuan dalam perpektif islam dipusatkan pada konsepsi tauhid. Manusia
sebagai subyek dari ilmu, diharapkan akan semakin bertambah keyakinananya
terhadap Allah SWT sehingga hasil akhir dari sebuah pengembangan ilmu
pengetahuan dalam pandangan islam,selalu dikembalikan kepada “pusat”
pengetahuan itu sendiri yaitu Allah SWT.
Dari QS Al Alaq 1 sebagai prolog dari
tulisan ini, terlihat dengan jelas kosepsi yang sudah saya sebutkan diatas. “Bacalah
dengan menyebut nama Tuhanmu”. Mengenai ayat ini Sayyid Qutb dalam
tafsirnya yang sangat terkenal Fi Zhilalil Qur’an mengatakan..”kemudian
tampaklah sumber pengajaran dan ilmu pengetahuan bahwa sumbernya adalah Allah.
Dari Nya lah manusia mengembangkan apa yang telah dan akan diketahuinya. Juga,
dari Nyalah manusia mengembangkan apa yang dibukakan untuknya tentang rahasia
rahasia semesta, kehidupan, dan dirinya sendiri.Semua itu dari sana,dari sumber
satu satunya itu,yang tidak ada sumber lain disana selain Dia “. Manusia yang
dilahirkan dari proses ini adalah manusia insan kamil atau manusia yang
universal.
Berbeda dengan konsepsi barat
,pengembangan ilmu yang dilakukan seolah olah melepaskan Tuhan. Tuhan seakan
akan menjadi penghalang dalam pengembangan ilmu sehingga harus dikucilkan Tuhan
tidak mereka ikutsertakan dalam penggalian dan pengembangan ilmu yang mereka
lakukan. Mereka meletakan manusia diatas segala galanya. “Manusia adalah ukuran
dari segala sesutau,segala sesuatu yang ada adalah ada,dan segla sesutau yang
tuidak ada adalah tidak ada,”Maka lahirlah manusia manusia yang sekuler dan
materialistik. Tetapi sayangnya di sebagian negara negara yang mayoritas
penduduknya muslim, konsepsi pendidikan dalam pandangan barat lah yang sering
dipakai, menjadi tugas kita semua untuk bisa mengembalikan proses pengembangan
ilmu yang dilakukan adalah sesuai dengan konsepsi islam.
Tahapan
pengembangan ilmu untuk membangun kembali peradaban islam di masa sekarang
Dari gambaran sejarah bangun dan jatuhnya
peradaban islam. Secara umum ada tiga hal penting yang patut kita catat.
Pertama peradaban islam dimulai dari komunitas kecil yang bergiat mempelajari
Al Quran dan assunnah. Kedua komunitas yang dipengaruhi oleh pandangan hidup
yang bersumber dari Al quran dan assunnah tersebut kemudian semakin berkembang
sehingga membentuk institusi yang berbentuk negara, karena universalitas islam
maka negara bangsa tadi dilebur menjadi satu dibawah naungan al islam. Ketiga
walaupun kekuatan dan orientasi politik ummat islam begitu besar, namun visi
misi yang diusung adalah hampir sama yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan..
Jika dimasa lalu peradaban islam dibangun
dengan pengembangan ilmu pengetahuan yang bersumber pada Al quran dan assunnah
maka di masa sekarang seperti itu pula kita membangun peradaban islam pada masa
sekarang., Namun, di masa kini kondisi politik dan ekonomi ummat islam tidak
mendukung pengembangan ilmu pengetahuan islam,”sama persis” seperti masa lalu..
Selain itu masuknya nilai nilai barat seperti demokrasi, sekularlisme,
liberalisme, kapitalisme, sosialisme dan lain sebagainya telah memepengaruhi
dan bahkan merubah cara berfikir ummat islam, sehingga diperlukan adanya proses
yang disebut rekonstruksi prinsip ilmu, dimana proses ini unuk mengembalikan
ilmu penegtahuan dalam islam kedalam ‘khitahnya’, yaitu bersumber pada Al quran
assunnah Untuk bisa semakin ‘mengislamisasi ‘ pengetahuan maka diperlukan
sebuah sarana untuk bisa semakin menyebarluaskan proses ini. Di masa sekarang
institusi pendidikan adalah sarana yang paling tepat untuk bisa melakukan
proses ini, terutama melalui universitas. Di dalam islam, universitas berperan
dalam pendidikan kearah individu yang memahami kedudukan dirinya baik dalam
konteks hubungannya dengan Allah SWT, dengan sesama manusia serta tentang
dirinya sendiri.
Khatimah
tûïÏ%©!$#
tbrãä.õt
©!$#
$VJ»uÏ%
#Yqãèè%ur
4n?tãur
öNÎgÎ/qãZã_
tbrã¤6xÿtGtur
Îû
È,ù=yz
ÏNºuq»uK¡¡9$#
ÇÚöF{$#ur
$uZ/u
$tB
|Mø)n=yz
#x»yd
WxÏÜ»t/
y7oY»ysö6ß
$oYÉ)sù
z>#xtã
Í$¨Z9$#
ÇÊÒÊÈ
191. (yaitu) orang-orang
yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan
mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya
Tuhan Kami, Tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha suci Engkau,
Maka peliharalah Kami dari siksa neraka. (QS Ali Imran 191)
dikutip dari berbagai sumber
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tolong tinggalkan komentar.. okey!!!