07 Oktober 2013

Al-Qur'an Semester 1 Kelas X-4


PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Al-Qur’anul karim adalah mukjizat islam yang abadi. Kemajuan ilmu itu tidak akan bertambah kecuali dengan meresapkan Al-Qu’an ini kedalam jiwa. Al-Qur’an ini adalah mukjizat yang tiada taranya diturunkan kepada kepada Rosul kita Muhammad saw. Untuk mengeluarkan manusia ini dari kegelapan kepada terang benderang, dan menunjukkan kepada jalan yang lurus.
 Rasulullah tidak mengizinkan sahabat-sahabat itu menuliskan sesuatu selain dari Al-Qura’an. Karena beliau khawatir akan meragukan Al-Quran itu dengan lainnya. Hadis yang dirawikan Muslim dari Abi Sa’id Alkhadiry, Rasulullah bersabda ” jangan engkau tulis dari aku selain Al-Qur’an, barang siapa yang menulis selain dari Al-Qur’an hendaklah dihapus.
Wxß tûïÎŽÅe³t6B tûïÍÉYãBur žxy¥Ï9 tbqä3tƒ Ä¨$¨Z=Ï9 n?tã «!$# 8p¤fãm y÷èt/ È@ߍ9$# 4 tb%x.ur ª!$# #¹ƒÍtã $VÅ3ym ÇÊÏÎÈ
Artinya : (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Q.S. An Nisa’ : 165)

Untuk itulah sangat penting bagi kita sebagai umat Islam untuk mengetahui lebih mendalam tentang Al-Qur’an.  karena  Al-Qur’an sebagai pedoman hidup manusia , sehingga pemakalah akan membahas mengenai Al-Qur’an dan definisinya.

B.       Rumusan Masalah
1.    Bagaimana defenisi Al Qur’an menurut para ahli ?
2.    Aspek –aspek yang terkandung dalam Al-Qur’an?

PEMBAHASAN
A.    DEFENISI AL QUR’AN
·      Pengertian Al-Quran secara bahasa
Lafadzh Qara`a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira`ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih. Qur`an pada mulanya seperti qira`ah , yaitu masdar[1] (infinitif) dari kata qara` qira`atan, qur`anan. Sebagaimana dalam firman Allah SWT :
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ   #sŒÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ  
17. Sesungguhnya atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (Al;-Qiyamah :17-18)
Di kalangan ulama, terdapat beberapa pendapat tentang asal kata Al- Qur’an, diantaranya adalah sebagai berikut :
1)        Asy-Syafi’i berpendapat bahwa kata Al- Qur’an itu di tulis dan dibaca tanpa hamzah (Al- Qur’an bukan Al- Qur’an) serta tidak diambil dari kata lain. Ia adalah nama khusus untuk kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana nama injil dan taurat yang masing- masing diberikan kepada nabi Isa dan nabi Musa AS.
2)        Al-Lihyani berpendapat bahwa lafal Al- Qur’an itu menggunkan huruf hamzah  yaitu bentuk dasar dari kata القران yang berarti membaca. Hanya saja, lafal Al- Qur’an menurut Al-Lihyani adalah masdar bi ma’na isim al-maf’ul. Jadi, arti Al- Qur’an sama dengan arti maqru’b, yaitu yang dibaca
3)        Dr. Shubhi ash-Shalih dalam kitabnya, Mabhis fi uhan Al- Qur’an. Mengemukakan bahwa pendapat yang paling kuat adalah lafal Al- Qur’an  itu masdar dan sinonim dengan lafal Qira’ah, menghimpunkan huruf-huruf dan kata-kata itu antara satu sama lain pada waktu membaca Al- Qur’an berasal dari qira’ah. Sebagaimana tersebut dalam surat al-Qiyamah ayat 17-18 :
¨bÎ) $uZøŠn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ #sŒÎ*sù çtRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ
Artinya: “Sesungguhnya kami yang akan mengumpulkannya (didadamu) dan membacakannya.  Apabila kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaaanya itu. (Q.S Al-Qiyamah 17-18).

Sebagian ulama berpendapat, kitab ini dinamakan Al- Qur’an, karena di dalam kitab ini berkumpul semua isi kitab-kitab sebelumnya malah semua ilmu pengetahuan. Allah sendiri yang menunjukan demikian.
·    Pengertian Al-Quran secara Istilah
Menurut istilah (terminologi), Al Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan perantara malaikat Jibril. Menjadi mu’jizat atas kenabiannnya, tertulis dalam bahasa arab yang samapai kepada kita dengan jalan mutawatir[2] dan membacanya merupakan ibadah.
  Para ulama menyebutkan definisi Quran yang mendekati makananya dan membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa:
القرآن هو كلام الله المنزل على محمد عليه السلام المتعبد بتلاوته
Artinya : Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhamad saw. Yang pembacanya merupakan suatu ibadah`.
Penjelasan Arti Qur’an secara istilah, adalah sebagai berikut :
1.    Definisi`kalam`(ucapan) merupakan kelompok jenis yang meliputi segala kalam. Dan dengan menghubungkannya dengan Allah ( kalamullah ) berarti tidak semua masuk dalam kalam manusia, jin dan malaikat.
2.    Batasan dengan kata-kata (almunazzal)`yang diturunkan` maka tidak termasuk kalam Allah yang sudah khusus menjadi milik-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah :`Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun Kami datangkan tambahan sebanyak itu `.(al-Kahfi: 109).
@è% öq©9 tb%x. ãóst7ø9$# #YŠ#yÏB ÏM»yJÎ=s3Ïj9 În1u yÏÿuZs9 ãóst6ø9$# Ÿ@ö7s% br& yxÿZs? àM»yJÎ=x. În1u öqs9ur $uZ÷¥Å_ ¾Ï&Î#÷WÏJÎ/ #YŠytB ÇÊÉÒÈ
Artinya : “Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu (pula)".
3.    Pembatasan definisi hanya `kepada Muhammad saw` Tidak termasuk yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya seperti taurat, injil dan yang lain.
4.    Sedangkan batasan (al-muta’abbad bi tilawatihi) `yang pembacanya merupakan suatu ibadah` mengecualikan hadis ahad dan hadis-hadis qudsi .
·    Pengertian Al-Qur’an menurut para ahli :
a)    Dr. Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang merupakanmukjizat [3]yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk ibadah”.
b)   Adapun Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Al-Qur’an adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas”.
c)    Syekh Khudhari Beik dalam bukunnya tarikh at- Tasyri’ al-islami menerangkan bahwa definisi Al-Qur’an adalah  firman Allah, berbahasa Arab, yang diturunkan kepada Muhammad saw. Untuk di pahami isinya dan selalu diingat, disamapaikan dengan cara mutawatir, di tulis dalam mushaf yang di mulai dari surah al -Fatihah dan di akhiri dengan surah an- Nas.
d)   Muhammad Abduh mendefenisikan Al-Qur’an sebagai berikut. Kitab Al-Qur’an ialah bacaaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang terpelihara dalam hafalan-hafalan kaum muslimin.
Dengan demikian, selain menjadi bacaan umat islam, Al-Qur’an juga merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia. Termasuk petunjuk dan pedoman dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari beberapa pengertian yang dikemukakan diatas. Dapat di sebutkan unsur-unsur makna yang terkandung dalam definisi Al-Qur’an. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
1.    Al-Qur’an adalah wahyu kalam Allah swt.
2.    Al-Qur’an diturunkan Allah swt. Kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara malaikan Jibril.
3.    Al-Qur’an mempunyai daya i’jaz yaitu sebagai mukjizat bagi nabi Muhammad saw.
4.    Penyampaian Al-Qur’an berlangsung secara mutawatir.
5.    Al-Qur’an merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah.
6.    Al-Qur’an tertulis dalam mushaf-mushaf di mulai surah al -Fatihah dan di akhiri dengan surah an- Nas.
7.    Lafal Al-Qur’an berbahasa Arab
8.    Al-Qur’an senantiasa terpelihara dan terjaga dari berbagai bentuk kesalahan dan pemalsuan.
B.     Aspek-Aspek yang terkandung dalam Al-Qur’an
1.      Bagian-bagian dalam Al-Qur’an
a.    Surat, ayat dan ruku’
Al-Qur’an terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr. Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku’ yang membahas tema atau topik tertentu.
b.    Surat Makkiyah dan Madaniyah
Menurut tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah (surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan setelahnya tergolong surat Madaniyah. Surat yang turun di Makkah pada umumnya suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq, panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari’ah). Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada surat Madaniyah yang turun di Mekkah.
c.    Juz dan manzil
Dalam skema pembagian lain, Al-Qur’an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang ingin menuntaskan bacaan Al-Qur’an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain yakni manzil memecah Al-Qur’an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu. Menurut ukuran surat Al-Qur’an dari segi panjang-pendeknya, surat-surat di dalam Al-Qur’an terbagi menjadi empat bagian:
§  As Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran, An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
§  Al Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu’min
§  Al Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr
§  Al Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas
2.      Nama-nama dan sifatnya
Nama yang diberikan Allah kepada Al-Qur’an itu cukup banyak,diantarannya:
1)   Al-Qur’an, berfirma tuhan dalam Al-Qur’an, ” Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lurus(Qs.17:9 )
§NèO ÞOßoYø%y|¹ yôãuqø9$# öNßuZøŠpgUr'sù `tBur âä!$t±®S $uZò6n=÷dr&ur tûüÏùÎŽô£ßJø9$# ÇÒÈ
Artinya : Kemudian kami tepati janji (yang Telah kami janjikan) kepada mereka. Maka kami selamatkan mereka dan orang-orang yang kami kehendaki dan kami binasakan orang-orang yang melampaui batas.
2)   Kitab, berfirman tuhan dalam Al-Qur’an ” maha suci Allah yang telah menurunkan Al kitab hamba Nya, agar dia menjadi peringatan “(Qs.21:10)
3)   Al Furqon, berfirman tuhan kedalam Al-Qur’an, “Maha suci Allah yang telah menurunkan Adz-Zikr kepada hamba Nya, agar dia menjadi peringatan”. (Qs 25:1).
4)   Azzikr, berfirman tuhan kedalam Al-Qur’an, “sesungguhnya kamilah yang menurunkannya Al-Qur’an dan kamilah yang memeliharannya”. (Qs.15:9)
5)   Tanzil, berfirman tuhan dalam Al-Qur’an, “Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan oleh tuhan semesta alam”. (Qs.26:92)
Allah menyifatkan Al-Qur’an itu dengan sifat-sifat yang banyak. Diantaranya:
Ø  Nur (cahaya), berfirmn tuhan dalam Al-Qur’an,” Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari tuhanmu (Muhammad dengan mu’jizatnya) telah kami turunkan kepadamu nur (cahaya) yang terang benderang”(Qs.4:174).
Ø  Huda (petunjuk), Syafa (obat penawar, ramah (perahim), mau’idzah (pengajaran). Berfirman tuhan dalam Al-Qur’an” Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu, dan obat penyembuh penyakit (yang  berada ) di dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman “(Qs.10:57).
Ø  Mubarak (berkah) berfirman Tuhan dalam Al-Qur’an,’’ dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab yang kami turunkan, yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (di turunkan) sebelumnya “(Qs. 6:92).
Ø  Mubiyin(terang) berfirman Tuhan dalam Al-Qur’an,”sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan “(Qs. 5:15).
Ø  Busyra(kabar gembira) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan kabar gembira bagi orang mukmin (Qs. 2:97).
Ø  Aziz (yang mulia) berfirman Tuhan daalam Al-Qur’an, “sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al-Qur’an itu datang kepada mereka (mereka itu pasti) akan celaka”. Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah kitab yang mulia.
Ø  Majid (yang mulia) berfirman Tuhan daalam Al-Qur’an,” bahkan yang didustakan itu ialah Al-Qur’an yang mulia”.
Ø  Basyir( yang membawa berita gembira) berfirman Tuhan daalam Al-Qur’an, ”kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang mengetahui. Yang membawa berita gembira dan peringatan.
PENUTUP
Kesimpulan
Lafadzh Qara`a mempunyai arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira`ah berarti menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapih. Dari keseluruhan defenisi Al Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan perantara malaikat Jibril. Menjadi mu’jizat atas kenabiannnya, tertulis dalam bahasa arab yang samapai kepada kita dengan jalan mutawatir dan membacanya merupakan ibadah.
Aspek-aspek yang terkandung dalam Al Qur’an antara lain :
a.    Bagian-bagian dalam Al-Qur’an
b.    Nama-nama dan sifatnya

PUSTAKA
Fauziyah, lilis dan Andi Setyawan. 2007. Kebenaran Al Qur’an dan Hadis untuk kelas X Madrasah Aliyah. Solo : PT Tria Serangkai Pustaka Mandiri.
Quth’an, Mana’ul. 1998. Pembahasan Ilmu Al Qur’an. Jakarta : PT Rineka Cipta



[1] Kata dasar
[2] berkesinambungan
[3] Sesuatu yang menyalahi kebiasaan