28 September 2011

Cara Mudah Membuat Website

Cara Membuat Website, Cara Bikin Situs, Membuat website sederhana, Langkah membuat website.

1. Yang di butuhkan untuk membuat website.
Domain 


- Domain adalah nama situs Anda, atau alamat situs. misalnya www.semuabisnis.com , atau www.terserahgwdong.com  Domain bisa di dapat atau di beli dengan cara di daftarkan di jasa register domain, biaya nya juga termasuk murah, rata-rata sekitar 100 ribu untuk 1 domain selama 1 tahun.

Hosting.


- Hosting adalah tempat Anda menyimpan file-file atau data mengenai website Anda. misalnya Jika anda ingin siapapun yang mengakses domain atau situs anda maka pengunjung tersebut akan melihat photo anda di halaman situs tersebut, maka anda tinggal letakkan photo anda di hosting tersebut.



Bingung ? penjelasannya singkatnya begini, kita anggap saja domain itu adalah sebuah alamat toko. dan kemudian hosting tersebut adalah gudang, atau tempat Anda memajang barang-barang dagangan anda di toko tersebut.

Apa harus keluar uang untuk membuat situs ?



Tidak, jika anda pengguna email yahoo ada layanan situs gratis dari yahoo.com  yakni www.geocities.com , namun nama domainnya tidak bisa Anda ubah. harus memakai embel-embel geocities.com sebagai penyedia layanan ini.  jadi misalnya alamat email yahoo anda adalah ambriserver@yahoo.com maka alamat situs gratis anda di geocities.com adalah www.geocities.com/ambriserver  kalau mau pakai domain sendiri misalnya www.nama-anda.com , atau tanpa embel-embel geocities.com tersebut maka anda harus membeli dan mendaftarkan domain anda.
Silahkan anda login ke www.geocities.com , jika anda sudah punya email yahoo. anda tidak perlu mendaftar lagi di geocities, cukup login dengan memakai email yahoo dan password email yahoo Anda.
Membuat Situs dengan HTML.
Oh ya, agar belajarnya lebih enak, saya sarankan anda mempunyai program Microsoft Front page untuk memulai membuat situs Anda, jika tidak punya pakai notepad saja juga bisa.
1. Belajar Bikin Text dan Mengubah Font ( huruf ).
Sebelum saya mulai tutorial Cara membuat situs atau website ini, anda harus tahu dulu, bahwa code html itu selalu di mulai dan di tutup dengan Tags.
Tags pertama selalu di mulai dengan . kemudian tags di tutup dengan
Contoh, misalnya saya ingin membuat huruf tebal pada kalimat Selamat Datang, kemudian kita harus menggunakan tags sebagai pembuka tags, dan sebagai penutup tags. 


Maka code html untuk membuat cetak tebal pada huruf selamat datang adalah seperti ini : Selamat Datang di situs saya.  Maka hasil nya nanti nya akan seperti ini : Selamat datang di situs saya.
Seperti yang anda lihat, hanya kalimat Selamat Datang saja yang di cetak tebal di karenakan tags di buka dan  di tutup pada kalimat tersebut. Pastikan anda selalu menutup tags yang anda buka, karena jika anda lupa bisa-bisa seluruh text di halaman situs Anda nantinya akan tercetak tebal semua.
Berikut adalah daftar-daftar Tags yang perlu Anda ketahui :
Paragraph baru :
akan membuka Paragraph baru. penutup tags ini adalah

Baris Baru :
akan membuat baris baru untuk halaman situs anda, mirip perintah enter di word. penutup tags ini adalah
Cetak tebal : akan membuat huruf di cetak tebal, penutupnya adalah
Garis Bawah : huruf atau angka yang berada di antara tags ini akan mempunyai garis bawah. penutup tags nya adalah
Garis miring : huruf atau angka yang berada di antara tags ini akan terbentuk miring ( garis miring ) .penutup tags nya adalah

Posisi di tengah :

huruf atau angka yang berada di antara tags ini akan berada di tengah-tengah halaman, penutup tags nya adalah

Posisi di kiri : huruf atau angka yang berada di antara tags ini akan berada di kiri halaman situs, penutup tags nya adalah
Posisi di kanan : huruf atau angka yang berada di antara tags ini akan berada di kanan halaman situs. Penutup tags nya adalah
Ubah warna  : huruf atau angka yang berada di antara tags ini akan berwarna merah. Penutup tags nya adalah
Mengubah bentuk huruf : huruf atau angka yang berada di antara tags ini menggunakan Bentuk Arial, Penutup tags nya adalah
Mengubah ukuran text : Penutup tags nya adalah
Text berjalan : huruf atau angka yang berada di antara tags ini akan bergerak dari kiri ke kanan di layar, Penutup tags nya adalah


catatan: tags marquee hanya berjalan jika halaman situs yang menggunakan tags ini di lihat dengan menggunakan internet explorer.

2. Structure dasar dari halaman HTML. 



Ini adalah contoh dari halaman HTML.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------



Huruf atau angka yang berada di tags ini, akan menjadi judul situs Anda







Halo ini adalah halaman situs pertama saya.  Jika Anda butuh bantuan membuat situs, silahkan klik Semuabisnis.com.

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Penjelasan dari kode HTML di atas adalah :
Tags hanya mengatakan kepada browser anda di bagian mana HTML code di mulai.
tags 
adalah judul dari situs Anda, anda bisa melihat nya di bagian paling atas dari browser anda.</div> <div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br></span></div><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><meta name> adalah bagian agar mesin pencari seperti google agar bisa menampilkan deskripsi singkat mengenai situs Anda</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;"><body> adalah isi dari website Anda, setelah tags </head></div><o:p></o:p></span><p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; "></p><div style="line-height: normal; text-align: justify; "><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-fareast-language:IN">3. Membuat HYPERLINK ( link ke situs )</span></b></div><div style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: normal; text-align: justify; ">- hyperlink adalah sebuah link yang bisa Anda klik untuk menuju ke halaman lainnya dari situs Anda, atau menuju ke situs lain.</div> <div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif;"><br></span></div> <div style="text-align: justify;"><span class="Apple-style-span" style="color: rgb(0, 0, 255); font-family: 'Times New Roman', serif;"><br></span></div><span class="Apple-style-span" style="color: blue; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><div style="text-align: justify;">contoh :</div></span><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"><a href="http://www.semuabisnis.com">Nama link tersebut</a>  maka hasilnya adalah : </span><a href="http://www.semuabisnis.com/" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; line-height: normal; "><span style="color:blue">Nama link tersebut</span></a><span class="Apple-style-span" style="font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt;"> bila link ini di klik, maka akan menuju ke situs semuabisnis.com</span><p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; "></p><div style="line-height: normal; text-align: justify; "><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-fareast-language:IN">Membuka link dengan windows baru ( new windows )</span></b></div> <div style="text-align: justify;"><br></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; "><div style="text-align: justify;">- Jika anda ingin link yang di klik akan terbuka dengan windows baru, maka codenya  </div></span><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; "><div style="text-align: justify;">adalah : <a href="http://www.semuabisnis.com"target="_blank">Nama link tersebut</a></div><o:p></o:p></span><p></p> <p class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; "></p><div style="line-height: normal; text-align: justify; "><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-fareast-language:IN">Mengubah warna dari link tersebut</span></b></div> <div style="text-align: justify;"><br></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; "><div style="text-align: justify;">: <body link="green" vlink="yellow" alink="red"> contoh di atas akan membuat link berwarna hijau, dan link yang sudah di klik akan berwarna merah.</div><o:p></o:p></span><p></p> <p class="MsoNormal"></p><div style="line-height: normal; text-align: justify; "><b><span style="font-size:12.0pt;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-fareast-language:IN">Membuat email link</span></b></div> <div style="text-align: justify;"><br></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; "><div style="text-align: justify;">- Membuat email link sangat sederhana, anda hanya perlu menuliskan code mailto:emailanda@emailanda.com</div></span> <div style="text-align: justify;"><br></div><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; ">contoh :  <a href="mailto:youraddress@email.com">Kirim email ke saya</a> , maka hasilnya adalah : </span><a href="mailto:youraddress@email.com" style="line-height: normal; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; "><span style="color:blue">Kirim email ke saya</span></a><span class="Apple-style-span" style="line-height: normal; font-family: 'Times New Roman', serif; font-size: 12pt; ">  </span><p></p> <span style="font-size:12.0pt;line-height:115%;font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";mso-ansi-language:IN;mso-fareast-language: IN;mso-bidi-language:AR-SA"><div style="text-align: justify;">Bersambung.... ( capek ngetiknya  )..</div></span><p></p>

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK

MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK

Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Psikologi Perkembangan
Yang di ampu Oleh Hj. Endang Lystyani, M.Pd



 













Di Susun Oleh :
 Zarkasi   





SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM WALI SEMBILAN
(SETIA WS) SEMARANG
TAHUN 2011




MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK

BAB I
LATAR BELAKANG MASALAH
Anak-anak pada usia dini perlu mendapatkan perhatian sungguh dari semua pihak. Anak pada usia dini sebagai usia dimana anak belum memasuki suatu lembaga pendidikan formal seperti SD dan biasanya mereka tetap tinggal di rumah atau mengikuti kegiatan dalam bentuk berbagai lembaga pendidikan pra sekolah seperti kelompok bermain, taman kanak-kanak dan taman penitipan anak. Ciri anak usia dini mengacu pada teori Piaget dapat dikatakan sebagai usia yang belum dapat dituntut untuk berpikir secara logis (tahapan operasional) yang ditandai dengan pemikiran seperti : Berpikir secara konkrit, dimana kemampuan representasi simbolik yang memungkinkan seseorang untuk memikirkan hal abstrak (seperti cinta atau keadilan) belum dapat dipahaminya. Realisme, yaitu kecenderungan yang kuat untuk menanggapi segala sesuatu sebagai hal yang riil atau nyata Egosentris, yaitu melihat segala sesuatu hanya dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mudah menerima penjelasan dari sisi lain Kecenderungan untuk berpikir secara sederhana dan tidak mudah menerima sesuatu yang majemuk Animisme yaitu kecenderungan untuk berpikir bahwa semua obyek di lingkungannya memiliki kualitas kemanusiaan sebagaimana yang dimiliki anak Sentrasi yaitu kecenderungan untuk mengkonsentrasikan diri hanya pada satu aspek dari suatu situasi Anak usia dini dapat dikatakan memiliki imajinasi yang amat kaya dan imajinasi ini sering dikatakan sebagai awal munculnya bibit kreatifitas pada mereka Pada usia dini anak masih dalam taraf pertumbuhan dan perkembangan dalam segi termasuk otaknya. Otak merupakan pusat dari intelegensi pada anak.
Koestler telah mengemukakan suatu teori tentang istilah belahan otak kiri dan kanan yang tugas dan fungsi, ciri dan responnya berbeda terhadap pengalaman belajar, meskipun tidak dalam arti mutlak. Respon kedua belahan otak ini tidak sama, dan menuntut pada pengalaman belajarnya.
Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberanaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.
Dalam kenyataan sekarang ini sering dijumpai bahwa kreativitas anak tanpa disadari telah terpasung di tengah kesibukan orang tua. Namun kegiatan bermain bebas sering menjadi kunci pembuka bagi gudang-gudang bakat kreatif yang dimiliki setiap manusia. Bermain bagi anak berguna untuk menjelajahi dunianya, dan mengembangkan kompetensinya dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak.Fungsi bermain bagi anak usia dini dapat dijadikan intervensi yang jika dilaksanakn dengan tepat, baik dilengkapi dengan alat maupun tanpa alat akan sangat membantu perkembangan sosial, emosional, kognitif, dan afektif pada umumnya, dan mengembangkan daya kreativitas anak
kita berharap anak Indonesia masa adalah anak-anak yang kreatif, penuh ide, tidak terlepas dari hubungan antar manusia, lingkungan dan Tuhannya. Bila hal itu dilakukan, kiranya akan tumbuh anak-anak kreatif yang mampu memiliki berbagai visi dan wawasan dalam pengembangan pribadi yang utuh dan bermanfaat bagi dirinya di kelak kemudian hari.


BAB II
PERMASALAHAN

A.     PERMASALAHAN
Mempelajari latar belakang masalah tersebut, maka penulis menyusun rumusan masalah sebagai berikut :
1.   Bagaimana pengertian Kreativitas menurut para ilmuan?
2.   Apa sajakah langkah-langkahyang perlu dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak?
3.   Bagaimana upaya pengembangan kreativitas dan kemampuan otak sejak usia dini?
4.   Bagaimana cara mengembangkan kreativitas anak melalui pembelajaran kelompok bermain?

B.      PEMBATASAN MASALAH
Karena terbatasnya pokok bahasan yang harus kami paparkan maka terbataslah pula masalah-masalah yang harus kami bahas, antara lain:
1.    Bagaimana pengertian kreatif dan Kreativitas menurut para ilmuan?
2.     Apa sajakah langkah-langkahyang perlu dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak?


BAB III
PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN  KREATIVITAS MENURUT PARA ILMUAN.
1.    Pengertian kreativitas menurut para ilmuan
a.     Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah suatu kondisi, sikap atau keadaan yang sangat khusus sifatnya dan hampir tidak mungkin dirumuskan secara tuntas. Kreativitas dapat didefinisikan dalam beranekaragam pernyataan tergantung siapa dan bagaimana menyorotinya. Istilah kreativitas dalam kehidupan sehari-hari selalu dikaitkan dengan prestasi yang istimewa dalam menciptakan sesuatu yang baru, menemukan cara-cara pemecahan masalah yang tidak dapat ditemukan oleh kebanyakan orang, ide-ide baru, dan melihat adanya berbagai kemungkinan
1.  MenurutSolso(Csikszentmihalyi,1996) kreativitas adalah aktivitas kognitif yang menghasilkan cara pandang baru terhadap suatu masalah atau situasi.
2.  Drevdal (dalam Hurlock,1999) menjelaskan kreativitas sebagai kemampuan seseorang untuk menghasilkan komposisi, produk, atau gagasan apa saja yang pada dasarnya baru,dan sebelumnya tidak dikenal pembuatnya. Kreativitas ini dapat berupa kegiatan imajinatif atau sintesis pemikiran yang hasilnya bukan hanya perangkuman, mungkin mencakup pembentukan pola-pola baru dan gabungan informasi yang diperoleh dari pengalaman sebelumnya serta pencangkokan hubungan  lama  kesituasi baru dan mungkin mencakup pembentukan korelasi baru. Bentuk-bentuk kreativitas mungkin berupa produk seni, kesusasteraan, produk ilmiah, atau mungkin juga bersifat prosedural atau metodologis. Jadi menurut ahli ini,kreativitas merupakan aktivitas imajinatif yang hasilnya merupakan pembentukan kombinasi dari informasi yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman sebelumnya menjadi hal yang baru,berarti dan bermanfaat.
3.  Munandar(1995) mendefinisikan kreativitas sebagai kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru, asosiasi baru berdasarkan bahan, informasi, data atau elemen-elemen yang sudah ada sebelumnya menjadi hal-hal yang bermakna dan bermanfaat.
4.  Menurut Supriadi (2001) kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda tergantung pada bagaimana orang mendefinisikannya. Tidak ada satu definisipun yang dianggap dapat mewakili pemahaman yang beragam tentang kreativitas atau tidak ada satu definisipun yang dapat diterima secara universal. Hal ini disebabkan oleh dua alasan. Pertama kreativitas merupakan ranah psikologis yang kompleks dan multidimensional yang mengundang berbagai tafsiran yang beragam Kedua, definisi-definisi kreativitas memberikan tekanan yang berbeda-beda, tergantung pada dasar teori yang menjadi acuan pembuatan definisi kreativitas tersebut. Walaupun demikian akan dipaparkan beberapa definisi kreativitas yang dikemukakan oleh para ahli.Supriadi  (2001) memaparkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan  maupun karya nyata, yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya. Sementara itu,
5.  Munandar (1999) mengemukakan bahwa kreativitas  adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru, berdasarkan data, informasi, atau unsur-unsur yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya, yaitu semua pengalaman dan pengetahuan yang telah diperoleh seseorang selama hidupnya baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, maupun dari lingkungan masyarakat. Selain itu,
6.  Menurut pandangan ahli psikologis Horrace et al (Sumarno, 2003) dikatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menemukan cara-cara baru bagi pemecahan problema-problema, baik yang berkenaan dengan ilmu pengetahuan, seni sastra atau seni  lainnya, yang mengandung suatu hasil atau pendekatan yang sama sekali baru bagi yang bersangkutan, meskipun bagi orang lain merupakan suatu hal yang tidak asing lagi. 
            Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada intinya kreativitas  merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru dan merupakan hasil kombinasi dari beberapa data atau informasi yang diperoleh sebelumnya, terwujud dalam suatu gagasan atau karya nyata.Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau suatu kombinasi baru berdasarkan unsurunsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna atau bermanfaat. Kreativitas merupakan suatu bidang yang sangat menarik untuk dikaji namun cukup rumit sehingga menimbulkan berbagai perbedaan pandangan.

b.      Ciri-ciri kreativitas
Ciri-ciri kreativitas dapat dibedakan menjadi dua yaitu ciri kognitif (aptitude) dan ciri non-kognitif (non-aptitude). Ciri kognitif dari kreativitas terdiri dari orisinalitas, fleksibilitas, kelancaran dan elaboratif. Sedangkan ciri non-kognitif dari kreativitas meliputi motivasi, kepribadian, dan sikap kreatif. Kreativitas baik itu yang  meliputi ciri kognitif maupun ciri non kognitif merupakan  salah satu potensi yang penting untuk dipupuk dan dikembangkan. Pentingnya pengembangan kreativitas ini memiliki empat alasan, yaitu:
1.      Dengan berkreasi, orang dapat mewujudkan dirinya, perwujudan diri tersebut termasuk salah satu kebutuhan pokok dalam hidup manusia. Menurut Maslow (Munandar, 1999) kreativitas juga merupakan manifestasi dari seseorang yang berfungsi sepenuhnya dalam perwujudan dirinya. 
2.      Kreativitas sebagai kemampuan untuk melihat kemungkinan-kemungkinan untuk menyelesaikan suatu masalah, merupakan bentuk pemikiran yang sampai saat ini masih kurang mendapat perhatian dalam 2 pendidikan formal. Siswa lebih dituntut untuk berpikir linier, logis, penalaran, ingatan atau pengetahuan yang menuntut jawaban paling tepat terhadap permasalahan yang diberikan. Kreativitas yang menuntut sikap kreatif dari individu itu sendiri perlu dipupuk  untuk melatih anak berpikir luwes (flexibility), lancar (fluency), asli (originality), menguraikan (elaboration) dan dirumuskan kembali (redefinition) yang merupakan ciri berpikir kreatif yang dikemukakan oleh Guilford (Supriadi, 2001). 
3.      Bersibuk diri secara kreatif tidak hanya bermanfaat, tetapi juga memberikan kepuasan kepada individu. 
4.      Kreativitaslah yang memungkinkan manusia meningkatkan kualitas hidupnya.

B.     LANGKAH-LANGKAH UNTUK  MENGEMBANGKAN KREATIVITAS ANAK.
1.      Bermain dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini
Bermain adalah hak asasi bagi anak usia dini yang memiliki nilai utama dan hakiki pada masa pra sekolah. Kegiatan bermain bagi anak usia dini adalah sesuatu yang sangat penting dalam perkembangan kepibadiannya. Bermain bagi seorang anak tidak sekedar mengisi waktu, tetapi media bagi anak untuk belajar. Setiap bentuk kegiatan bermain pada anak pra sekolah mempunyai nilai positif terhadap perkembangan kepibadiannya
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalambermain, yang berarti mengemabngkan dirinya sendiri. Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberanaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.
Dalam kenyataan sekarang ini sering dijumpai bahwa kreativitas anak tanpa disadari telah terpasung di tengah kesibukan orang tua. Namun kegiatan bermain bebas sering menjadi kunci pembuka bagi gudang-gudang bakat kreatif yang dimiliki setiap manusia. Bermain bagi anak berguna untuk menjelajahi dunianya, dan mengembangkan kompetensinya dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak.Fungsi bermain bagi anak usia dini dapat dijadikan intervensi yang jika dilaksanakn dengan tepat, baik dilengkapi dengan alat maupun tanpa alat akan sangat membantu perkembangan sosial, emosional, kognitif, dan afektif pada umumnya, dan mengembangkan daya kreativitas anak.

2.      Anak Usia Dini
Pada umumnya orang berpendapat bahwa masa kanak-kanak adalah masa terpanjang dalam rentang kehidupan seseorang, saat individu dimana relatif tidak berdaya dan tergantung dengan orang lain. Menurut Hurlock (1980), masa kanak-kanak di mulai setelah bayi yang penuh dengan ketergantungan, yaitu kira-kira usia 2 tahun sampai saat anak matang secara seksual, kira-kira 13 tahun untuk wanita dan 14 tahun untuk laki-laki. Masa kanak-kanak di bagi lagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu awal dan akhir masa kanak-kanak. Periode awal berlangsung dari umur 2-6 tahun, dan periode akhir pada masa usia 6 sampaitiba saatnya anak matang secara seksual. Garis pemisah ini penting, khususnya digunakan untuk anak-anak yang sebelum mencapai wajib belajar diperlakukan sangat berbeda dari anak yang sudah masuk sekolah. Sedangkan para pendidik menyebut sebagai tahun-tahun awal masa kanak-kanak sebagai usia pra sekolah, demikian halnya menurut Mönks, dan Haditono (2004) disebut sebagai anak pra sekolah.
Anak pada usia dini sebagai usia dimana anak belum memasuki suatu lembaga pendidikan formal, seperti Sekolah Dasar (SD), dan biasanya mereka tetap tinggal di rumah atau mengikuti kegiatan dalam bentuk berbagai lembaga pendidikan pra sekolah seperti kelompok bermain, taman kanak-kanak atau taman penitipan anak
Menurut Setiawan (2002), yang mengacu pada teori Piaget, anak usia dini dapat di katakan sebagai usia yang belum dapat di tuntut untuk berpikir secara logis, yang di tandai dengan pemikiran sebagai berikut :
·    Berpikir secara konkrit, dimana anak belum daat memahami atau memikirkan hal-hal yang bersifat abstrak (seperti cinta dan keadailan)
·    Realisme, yaitu kecenderungan yang kuat untuk menanggapi segala sesuatu sebagai hal yang riil atau nyata
·    Egosentris, yaitu melihat segala sesuatu hanya dari sudut pandangnya sendiri dan tidak mudah menerima penjelasan dari si lain
·    Kecenderungan untuk berpikir sederhana dan tidak mudah menerima sesuatu yang majemuk
·    Animisme, yaitu kecenderungan untuk berpikir bahwa semua objek yang ada dilingkungannya memiliki kualitas kemanusiaan sebagaimana yang dimiliki anak
·    Sentrasi, yaitu kecenderungan untuk mengkonsentrasikan dirinya pada satu aspek dari suatu situasi
·    Anak usia dini dapat dikatakan memiliki imajinasi yang sangat kaya dan imajinasi ini yang sering dikatakan sebagai awal munculnya bibit kreativitas pada anak.
Dapat disimpulkan bahwa anak usia dini adalah anak yang berusia 2 – 6 tahun, yang berada pada tahap perkembangan awal masa kanak-kanak, yang memiliki karakteristik berpikir konkrit, realisme, sederhana, animism, sentrasi, dan memiliki daya imajinasi yang kaya

3.   Bermain
a.      Pengertian Bermain
Dunia anak adalah dunia bermain, dalam kehidupan anak-anak, sebagian besar waktunya dihabiskan dengan aktivitas bermain. Filsuf Yunani, Plato, merupakan orang pertama yang menyadari dan melihat pentingnya nilai praktis dari bermain. Anak-anak akan lebih mudah mempelajari aritmatika melalui situasi bermain. Bermain dapat digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Istilah bermain diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dengan mempergunakan atau tanpa mempergunakan alat yang menghasilkan pengertian, memberikan informasi, memberikan kesenangan, dan dapat mengembangkan imajinasi anak
Menurut Singer (dalam Kusantanti, 2004) mengemukakan bahwa bermain dapat digunakan anak-anak untuk menjelajahi dunianya, mengembangkan kompetensi dalam usaha mengatasi dunianya dan mengembangkan kreativitas anak. Dengan bermain anak memiliki kemampuan untuk memahami konsep secara ilmiah, tanpa paksaan.
Bermain menurut Mulyadi (2004), secara umum sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara spontan. Terdapat lima pengertian bermain :
1.    Sesuatu yang menyenangkan dan memiliki nilai intrinsik pada anak
2.    Tidak memiliki tujuan ekstrinsik, motivasinya lebih bersifat intrinsik
3.    Bersifat spontan dan sukarela, tidak ada unsur keterpaksaan dan bebas dipilih oleh anak
4.    Melibatkan peran aktif keikutsertaan anak
5.    Memilikii hubungan sistematik yang khusus dengan seuatu yang bukan bermain, seperti kreativitas, pemecahan masalah, belajar bahasa, perkembangan sosial dan sebagainya

Banyak konsep dasar yang dapat dipelajari anak memalui aktivitas bemain. Pada usia prasekolah, anak perlu menguasai berbagai konsep dasar tentang warna, ukuran, bentuk, arah, besaran, dan sebagainya. Konsep dasar ini akan lebih mudah diperoleh anak melalui kegiatan bermain.
Bermain, jika ditinjau dari sumber kegembiraannya di bagi menjadi dua, yaitu bermain aktif dan bermain pasif. Sedangkan jika ditinau dari aktivitasnya, bermain dapat dibagi menjadi empat, yaitu bermain fisik, bermain kreatif, bermain imajinatif, dan bermain manipulatif. Jenis bermain tersebut juga merupakan ciri bermain pada anak usia pra sekolah dengan menekankan permainan dengan alat (balok, bola, dan sebagainya) dan drama.

b.     Tahapan Perkembangan Bermain
Pada umumnya para ahli hanya membedakan atau mengkatergorikan kegiatan bermain tanpa secara jelas mengemukakan bahwa suatu jenis kegiatan bermain lebih tinggi tingkatan perkembangannya dibandingkan dengan jenis kegiatan lainnya.
1.   Jean Piaget
Adapun tahapan kegiatan bermain menurut Piaget adalah sebagai berikut:
a.    Permainan Sensori Motorik (± 3/4 bulan – ½ tahun)
Bermain diambil pada periode perkembangan kognitif sensori motor, sebelum 3-4 bulan yang belum dapat dikategorikan sebagai kegiatan bermain. Kegiatan ini hanya merupakan kelanjutankenikmatan yang diperoleh seperti kegiatan makan atau mengganti sesuatu. Jadi merupakan pengulangan dari hal-hal sebelumnya dan disebut reproductive assimilation.
b.    Permainan Simbolik (± 2-7 tahun)
Merupakan ciri periode pra operasional yang ditemukan pada usia 2-7 tahun ditandai dengan bermain khayal dan bermain pura-pura. Pada masa ini anak lebih banyak bertanya dan menjawab pertanyaan, mencoba berbagai hal berkaitan dengan konsep angka, ruang, kuantitas dan sebagainya . Seringkali anak hanya sekedar bertanya, tidak terlalu memperdulikan jawaban yang diberikan dan walaupun sudah dijawab anak akan bertanya terus. Anak sudah menggunakan berbagai simbol atau representasi benda lain. Misalnya sapu sebagai kuda-kudaan, sobekan kertas sebagai uang dan lain-lain. Bermain simbolik juga berfungsi untuk mengasimilasikan dan mengkonsolidasikan pengalaman emosional anak. Setiap hal yang berkesan bagi anak akan dilakukan kembali dalam kegiatan bermainnya.
c.    Permainan Sosial yang Memiliki Aturan (± 8-11 tahun)
Pada usia 8-11 tahun anak lebih banyak terlibat dalam kegiatan games with rules dimana kegiatan anak lebih banyak dikendalikan oleh peraturan permainan.
d.   Permainan yang Memiliki Aturan dan Olahraga (11 tahun keatas)
Kegiatan bermain lain yang memiliki aturan adalah olahraga. Kegiatan bermain ini menyenangkan dan dinikmati anak-anak meskipun aturannya jauh lebih ketat dan diberlakukan secara kaku dibandingkan dengan permainan yang tergolong games seperti kartu atau kasti. Anak senang melakukan berulang-ulang dan terpacu mencapai prestasi yang sebaik-baiknya.
Jika dilihat tahapan perkembangan bermain Piaget maka dapat disimpulkan bahwa bermain yang tadinya dilakukan untuk keenangan lambat laun mempunyai tujuan untuk hasil tertantu seperti ingin menang, memperoleh hasil kerja yang baik.
2.   Hurlock
Adapun tahapan perkembangan bermain mrnurut Hurlock adalah sebagai berikut:
1.   Tahapan Penjelajahan (Exploratory stage)
Berupa kegiatan mengenai objek atau orang lain, mencoba menjangkau atau meraih benda disekelilingnya lalu mengamatinya. Penjelajahan semakin luas saat anak sudah dapat merangkak dan berjalan sehingga anak akan mengamati setiap benda yang diraihnya.
2.   Tahapan Mainan (Toy stage)
Tahap ini mencapai puncknya pada usia 5-6 tahun. Antara 2-3 tahun anak biasanya hanya mengamati alat permainannya. Biasanya terjadi pada usia pra sekolah, anak-anak di Taman Kanak-Kanak biasanya bermain dengan boneka dan mengajaknya bercakap atau bermain seperti layaknya teman bermainnya.
3.   Tahap Bermain (Play stage)
Biasanya terjadi bersamaan dengan mulai masuk ke sekolah dasar. Pada masa ini jenis permainan anak semakin bertambah banyak dan bermain dengan alat permainan yang lama kelamaan berkembang menjadi games, olahraga dan bentuk permainan lain yang dilakukan oleh orang dewasa.
4.   Tahap Melamun (Daydream stage)
Tahap ini diawali ketika anak mendekati masa pubertas, dimana anak mulai kurang berminat terhadap kegiatan bermain yang tadinya mereka sukai dan mulai menghabiskan waktu untuk melamun dan berkhayal. Biasanya khayalannya mengenai perlakuan kurang adil dari orang lain atau merasa kurang dipahami oleh orang lain.
Dari penjelasan di atas maka dapat dipahami, bermain merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh anak dengan spontan, dan perasaan gembira, tidak memiliki tujuan ekstrinsik, melibatkan peran aktif anak, memiliki hubungan sistematik dengan hal-hal diluar bermain(seperti perkembangan kreativitas), dan merupakan interaksi antara anak dengan lingkungannya, serta memungkinkan anak untuk beradaptasi dengan lingkungannya tersebut. Masa bermain pada anak memiliki tahap-tahap yang sesuia dengan perkembangan anak, baik kognitif, afektif, maupun psikomotor dan sejalan juga dengan usia anak.

4.      MeningkatkanKreativitas Anak Usia Dini Melalui Peta Pikiran
Pada dasarnya, semua anak kreatif, orang tua dan guru hanya perlu menyediakan lingkungan yang benar untuk membebaskan seluruh potensi kreatifnya. Di dalam pendidikan anak usia dini, orang tua dan guru bukanlah pengajar. Orang tua dan guru diharapkan memberikan stimulasi pada anak, sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat pada anak.
Stimulasi dapat diberikan dengan cara memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi kreatif. Biarkan anak dengan bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk, ataupun membuat dengan caranya sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri.Bebaskan daya kreatif anak dengan membiarkan anak menuangkan imajinasinya.Ketika anak mengembangkan keterampilan kreatif, maka anak tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu. Suatu cara yang mampu menyalakan percikan-percikan kreativitas anak usia dini adalah dengan membebaskan anak menuangkan pikirannya.

a.     Masalah-masalah yang Terjadi dalam Proses Menuangkan Pikiran
Otak manusia terdiri dari 2 belahan, kiri (left hemisphere) dan kanan (right hemisphere) yang disambung oleh segumpal serabut yang disebut corpuss callosum. Belahan otak kiri terutama berfungsi untuk berpikir rasional, analitis, berurutan, linier, saintifik seperti membaca, bahasa dan berhitung.Sedangkan belahan otak kanan berfungsi untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitas.Kedua belahan otak tersebut memiliki fungsi, tugas, dan respons berbeda dan harus tumbuh dalam keseimbangan.
Dalam proses menuangkan pikiran, manusia berusaha mengatur segala fakta dan hasil pemikiran dengan cara sedemikian rupa sehingga cara kerja alami otak dilibatkan dari awal, dengan harapan bahwa akan lebih mudah mengingat dan menarik kembali informasi di kemudian hari. Sayangnya, sistem pendidikan modern memiliki kecenderungan untuk memilih keterampilan-keterampilan “otak kiri” yaitu matematika, bahasa, dan ilmu pengetahuan dari pada seni, musik, dan pengajaran keterampilan berpikir, terutama keterampilan berpikir secara kreatif.
Sebenarnya, anak-anak dapat menuangkan pikiran dengan caranya masing-masing. Proses menuangkan pikiran menjadi tidak beraturan atau malah tersendat ketika anak-anak terjebak dalam model menuangkan pikiran yang kurang efektif sehingga kreativitas tidak muncul. Model dikte dan mencatat semua yang didiktekan pendidik, mendengar ceramah dan mengingat isinya, menghafal kata-kata penting dan artinya terjadi dalam proses belajar dan mengajar di sekolah atau di mana saja menjadi kurang efektif ketika tidak didukung oleh kreativitas pendidik atau anak itu sendiri. Masalah-masalah lain muncul ketika anak berusaha mengingat kembali apa yang sudah didapatkan, dipelajari, direkam, dicatat atau yang dahulu pernah diingat. Beberapa anak mengalami kesulitan berkonsentrasi, atau ketika mengerjakan tugas.Ini terjadi dikarenakan catatan ataupun ingatannya belum teratur.Untuk itu dibutuhkan suatu alat untuk membantu otak berpikir secara teratur.

b.    Menggunakan Peta Pikiran untuk Keluar dari Masalah
Sistem berpikir secara teratur sebenarnya sudah mulai dikembangkan para ahli Yunani. Sistem ingatan yang dikembangkan oleh orang-orang Yunani yang memungkinkan mereka untuk mengingat kembali ratusan dan ribuan fakta dengan sempurna.Sistem ingatan dari Yunani ini berdasarkan Imajinasi dan Asosiasi. Berdasarkan kekuatan Imajinasi dan Asosiasi ini, Toni Buzan menemukan suatu alat berpikir yang berdasarkan cara kerja alamiah otak, alat yang sederhana, yang benar-benar mencerminkan kreativitas dan kecemerlangan alamiah dalam proses berpikir, yaitu dengan peta pikiran (mind map®).
Peta pikiran adalah cara termudah untuk menempatkan informasi ke dalam otak dan mengambil informasi ke luar dari otak, yang merupakan cara mencatat yang kreatif dan efektif. Peta pikiran merupakan alat yang membantu otak berpikir secara teratur.Semua peta pikiran mempunyai kesamaan.Semuanya menggunakan warna.Semuanya memiliki struktur alami yang memancar dari pusat. Semuanya menggunakan garis lengkung, simbol, kata dan gambar yang sesuai dengan satu rangkaian yang sederhana, mendasar, alami, dan sesuai dengan cara kerja otak. Secara harfiah peta pikiran akan “memetakan” pikiran-pikiran.
Untuk mengajak anak membuat peta pikiran, diperlukan beberapa hal, yaitu kertas kosong tak bergaris, pena atau spidol berwarna, otak dan imajinasi. Tujuh langkah dalam membuat Peta pikiran : (1) Mulailah dari bagian tengah kertas kosong yang sisi panjangnya di letakkan mendatar, (2) Gunakan gambar atau foto untuk ide sentral, karena gambar melambangkan topik utama (3) Gunakan warna, karena bagi otak warna sama menariknya dengan gambar sehingga peta pikiran lebih hidup, (4) Hubungkan cabang-cabang utama ke gambar pusat dan hubungkan cabang-cabang tingkat dua dan tiga ke tingkat satu dan dua, dan seterusnya, (5) buatlah garis hubung yang melengkung , (6) Gunakan satu kata kunci untuk setiap cabang atau garis, (7) Gunakan gambar, karena setiap gambar bermakna seribu kata.
Kegiatan membuat peta pikiran dapat dimulai dengan pertanyaan, misalnya tema binatang “Kalau kamu mendengar kata binatang apa yang terlintas di pikiranmu?” Biarkan anak menggambar atau menuliskan apa yang menjadi imajinasinya. Tidak ada jawaban atau pendapat anak yang salah, karena semua pendapat adalah benar. Ini akan terlihat dari cabang yang akan mereka buat yang memperinci pendapat sebelumnya.
Bahasa gambar adalah cara penyampaian informasi dengan menggunakan gambar. Bahasa gambar digunakan pada peta pikiran karena otak memiliki kemampuan alami untuk pengenalan visual, bahkan sebenarnya pengenalan yang sempurna. Inilah sebabnya anak akan lebih mengingat informasi jika menggunakan gambar untuk menyajikannya. Peta pikiran menggunakan kemampuan otak akan pengenalan visual untuk mendapatkan hasil yang sebesar-besarnya. Dengan kombinasi warna, gambar, dan cabang-cabang melengkung, peta pikiran lebih merangsang secara visual daripada metode pencatatan tradisional, yang cenderung linear dan satu warna.
Para jenius kreatif menggunakan bahasa gambar untuk menyusun, mengembangkan, dan mengingat pikiran mereka. Sebagai contoh, Leonardo da Vinci. Leonardo menggunakan gambar, diagram, simbol, dan ilustrasi sebagai cara termurni untuk menangkap pikiran-pikiran yang bermunculan di otaknya dan mencurahkannya di kertas. Baginya, bahasa kata-kata berada di tempat kedua sesudah bahasa gambar dan digunakan untuk memberi label, menunjukkan atau menjelaskan pikiran dan penemuan kreatifnya.Gambar-gambar membantu Leonardo menjelajah pikirannya dalam berbagai bidang, seni, ilmu faal, permesinan, akuanautik, dan biologi. Contoh lain adalah Richard Feynman, fisikawan pemenang Hadiah Nobel, ketika masih muda menyadari bahwa imajinasi dan visualisasi adalah bagian terpenting dari proses pemikiran kreatif. Dengan begitu ia memainkan permainan-permainan imajinasi dan belajar menggambar. Ia menempatkan seluruh teori kuantum elektrodinamik ke bentuk visual dan diagramatik yang baru. Ini menjurus ke pengembangan diagram Feynman yang sekarang terkenal itu – representasi gambar dari interaksi partikel, yang sekarang digunakan murid di seluruh dunia untuk membantu mereka memahami, mengingat, dan menciptakan ide-ide dalam realisme fisika dan ilmu umum.
Ada angapan bahwa proses berpikir diatur dalam prinsip matematis penambahan sederhana, dimana setiap kali menambah satu data tunggal baru atau pikiran baru ke dalam otak, berarti hanya akan menambah satu bahan ke gudang penyimpanan. Kenyataannya tidaklah demikian; sebenarnya, otak bekerja secara sinergis.Di dalam sebuah sistem sinergis, keseluruhan adalah lebih besar daripada jumlah bagian-bagiannya.Dengan peta pikiran, menjadikan anak memiliki perpustakaan raksasa, berisi sejumlah informasi tentang segala hal yang ingin anak ketahui.Di dalam perpustakaan raksasa ini, informasi diarsipkan dalam susunan yang sempurna.
Dalam segala hal peta pikiran dapat diguanakan.Ajak anak membuat peta pikiran setiap saat. Seperti dalam bukunya, “Mind map untuk anak”Tony Buzan mengajak untuk menggunakan peta pikiran di setiap kesempatan. Misalnya membuat peta pikiran tentang “Aku”. Dengan mengajak anak mengenal dirinya sendiri, gambar dirinya, kegiatan yang dilakukannya, kesukaannya, kesayangannya, orang terdekatnya, cita-cita, khayalannya, binatang peliharaan atau lainnya.Contoh lainnya yaitu mengajak anak membuat peta pikiran untuk merencanakan liburan. Menentukan kapan waktu pelaksanaannya, tempat, siapa yang ikut, transportasi yang digunakan, akomodasi yang perlu disiapkan, barang yang akan dibawa, dokumentasi, dan seterusnya menggunakan gambar dan kata-kata kunci. Peta pikiran juga dapat dibuat misalnya untuk menyelesaikan tugas-tugas sekolah, mengajak anak membuat cerita, membuat surat, atau mencari tahu kado yang tepat diberikan kepada ayah atau ibu di hari ulang tahun mereka .

c.     Manfaat Peta Pikiran
Peta pikiran memberikan banyak manfaat. Peta pikiran, memberi pandangan menyeluruh pokok masalah atau area yang luas, memungkinkan kita merencanakan rute atau membuat pilihan-pilihan dan mengetahui ke mana kita akan pergi dan di mana kita berada. Keuntungan lain yaitu mengumpulkan sejumlah besar data di suatu tempat, mendorong pemecahan masalah dengan membiarkan kita melihat jalan-jalan terobosan kreatif baru, merupakan sesuatu yang menyenangkan untuk dipandang, dibaca, direnungkan dan diingat.
Untuk anak-anak, peta pikiran memiliki manfaat, yaitu : membantu dalam mengingat, mendapatkan ide, menghemat waktu, berkonsentrasi, mendapatkan nilai yang lebih bagus, mengatur pikiran dan hobi, media bermain, bersenang-senang dalam menuangkan imajinasi yang tentunya memunculkan kreativitas (Wiratih Rahayu,Senang Bisa Menjadi Bintang,)
(http://pkab.wordpress.com/2008/04/09/tingkatkan-kreativitas-usia-dini/)



BAB IV
KESIMPULAN

B.     Pengertian Kreativitas Menurut Para Ilmuan
Dari beberapa pendapat yang telah dipaparkan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada intinya kreativitas  merupakan kemampuan seseorang untuk menciptakan sesuatu yang baru dan merupakan hasil kombinasi dari beberapa data atau informasi yang diperoleh sebelumnya, terwujud dalam suatu gagasan atau karya nyata. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru atau suatu kombinasi baru berdasarkan unsurunsur yang telah ada sebelumnya menjadi sesuatu yang bermakna atau bermanfaat. Kreativitas merupakan suatu bidang yang sangat menarik untuk dikaji namun cukup rumit sehingga menimbulkan berbagai perbedaan pandangan.

C.     langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam mengembangkan kreativitas anak
1.    Bermain dan Kreativitas Pada Anak Usia Dini
Di dalam bermain anak memiliki nilai kesempatan untuk mengekspresikan sesuatu yang ia rasakan dan pikirkan. Dengan bermain, anak sebenarnya sedang mempraktekkan keterampilan dan anak mendapatkan kepuasan dalambermain, yang berarti mengembangkan dirinya sendiri. Dalam bermain, anak dapat mengembangkan otot kasar dan halus, meningkatkan penalaran, dan memahami keberanaan lingkungannya, membentuk daya imajinasi, daya fantasi, dan kreativitas.

2.    Meningkatkan Kreativitas Anak Usia Dini Melalui Peta Pikiran
Stimulasi dapat diberikan dengan cara memberikan kesempatan pada anak untuk menjadi kreatif. Biarkan anak dengan bebas melakukan, memegang, menggambar, membentuk, ataupun membuat dengan caranya sendiri dan menguraikan pengalamannya sendiri.Bebaskan daya kreatif anak dengan membiarkan anak menuangkan imajinasinya.Ketika anak mengembangkan keterampilan kreatif, maka anak tersebut juga dapat menghasilkan ide-ide yang inovatif dan jalan keluar dalam menyelesaikan masalah serta meningkatkan kemampuan dalam mengingat sesuatu. Suatu cara yang mampu menyalakan percikan-percikan kreativitas anak usia dini adalah dengan membebaskan anak menuangkan pikirannya.
Banyak kekhawatiran dan ketidak mengertian orang tua yang kadangkala menjadi bumerang bagi orang tua dalam mendidik anak-anaknya sejak usia dini. Keinginan orang tua yang harus dilakukan oleh anak-anak, tidak jarang membuat anak-anak di usia dini sudah menjadi orang dewasa mini. Hal ini tidak lain karena orang tua yang terlalu khawatir dengan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Sifat over protektif juga kadang sering menghambat kemampuan anak sejak dini berkembang.Bahkan kadangkala orang tua seringka kali takut dengan IQ. Mereka sering kali bertanya apakah anak yang kemampuan otak kanannya lebih terasa IQnya lebih tinggi dibandingkan dengan yang lain? Pertanyaan ini sebetulnya mudah dijawab, karena menurut penelitian Terman 1 – 2% anak yang seperti itu memiliki IQ tinggi yaitu 140. Namun orang tua sekarang juga harus ingat, bahwa tidak hanya IQ yang akan menentukan keberhasilan anak-anak kita. Kemampuan EQ (Emotional Quotient), SQ (Spiritual Quotient) dan yang paling akhir adalah ESQ (Emotional and Spiritual Quotient) ternyata lebih menunjang di kemudian hari. Hal ini berarti orang juga harus tetap mendidik anak-anak sejak usia dini dengan tidak meninggalkan komunitas, lingkungan keluarga, belajar dan bermain serta meningkatkan kesadaran anak terhadap fitrah manusia sejak dini (God Spot) yang berarti anak tidak terlepas dari asas hubungan antar manusia, lingkungan dan Tuhannya.

BAB V
PENUTUP
       Alhamdulillah, Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. yang telah meningkatkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. sebagaimana pada umumnya karya setiap manusia, tentu tidak ada yang sempurna. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang kondusif dari para pembaca, mengingat makalah yang penulis susun ini masih jauh dari kesempurnaan. Semoga Allah swt. Senantiasa memberikan ridlo-Nya kepada kita semua, dan memberikan kemanfaatan yang besar pada makalah yang penulis susun dengan segenap kemampuan ini. Amin.