MAKALAH ASWAJA “ALIRAN
JABARIYAH, DAN ANTISIPASI MASUKNYA”
A.
PENDAHULUAN
Permulaan
dari perpecahan umat Islam, boleh dikatakan sejak wafatnya Nabi. Tetapi
perpecahan itu menjadi reda, karena terpilihnya Abu Bakar menjadi khalifah.
Demikianlah berjalan masa-masa kekhalifahan Abu Bakar, Umar, dalam kubu
persatuan yang erat dan persaudaraan yang mesrah. Dalam masa ketiga khalifah
itulah dipergunakan kesempatan yang sebaik-baiknya dan mengembangkan Islam
keseluruh alam. Tetapi setelah Islam meluas kemana-mana, tiba-tiba diakhir
khalifah Utsman, terjadi suatu cedera yang ditimbulkan oleh tindakan Utsman
yang kurang disetujui oleh pendapat umum. Inilah asalnya fitnah yang membuka
kesempatan untuk orang-orang yang lapar kedudukan, menggulingkan pemerintahan
Utsman. Semenjak itulah, berpangkalnya perpecahan umat Islam sehingga menjadi
beberapa partai atau golongan.
Pada
pembahasan kali ini kami akan mencoba menjelaskan tentang Aliran Najariyah, akibat
yang ditimbulkan, serta antisipasi dan alternative mengatasi masuk dan
berkembangnya Najariyah. Semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi
pembacanya.
B.
PEMBAHASAN
Rasulullah
SAW bersabda : “Akan keluar suatu kaum akhir zaman, orang-orang muda berfaham
jelek. Mereka banyak mengucapkan perkataan “Khairil Bariyah” (maksudnya
firman-firman Allah SWT yang dibawa oleh Nabi). Iman mereka tidak melampaui
kerongkongan mereka. Mereka keluar dari agama sebagai meluncurnya anak panah
dari busurnya. Kalau orang-orang ini berjumpa denganmu lawanlah mereka” (HR
Bukhari)
Melihat
hadits sahih ini dapat diambil kesimpulan :
1.
Nabi Muhammad
SAW mengabarkan sesuatu yang akan terjadi dalam lingkungan ummat Islam secara
mu’jizat, yaitu mengabarkan hal-hal yang akan terjadi. Kabar ini tentu Beliau
terima dari Allah SWT.
2.
Sesudah Nabi
wafat akan ada perselisihan faham yang banyak, sampai 73 faham
(i’tiqad/firqah).
3.
Ada segolongan
orang-orang muda pada akhir zaman yang sok aksi mengeluarkan dalil-dalil dari
Al-Quran, tetapi keimanan mereka tidak melewati kerongkongannya.
4.
Ada dua
golongan yang tidak bersangkut paut dengan Islam, yaitu faham Murjiah dan
Qadariyah.
5.
Ada 30 orang
pembohong yang akan mendakwakan bahwa dirinya adalah Nabi, padahal tidak ada
lagi Nabi sesudah Nabi Muhammad SAW. Dan ada orang-orang Khawarij yang paling
jahat.
6.
Di antara 73
golongan itu ada satu yang benar yaitu golongan Ahlussunnah wal Jama’ah yang
selalu berpegang teguh kepada Sunnah Nabi dan Sunnah Khalifah Rasyidin.
7.
Mereka ini akan
selalu mempertahankan kebenaran i’tiqad-nya sampai hari kiamat[1].
Melihat
kenyataan sekarang, dan dengan meneliti sejarah perkembangan Islam sejak abad
pertama Hijriyah hingga sekarang, apa yang disampaikan Nabi Muhammad SAW telah
terjadi dengan nyata.
Di
dalam buku Bugyatul Mustarsyidin karangan Mufti Sheikh Sayid Abdurrahman bin
Muhammad bin Husein bin Umar, yang terkenal dengan gelar Ba’Alawi, cetakan
Mathba’ah Amin Abdul Majid Kairo (Mesir) tahun 1960M/1381H, halaman 398, bahwa
72 firqah yang sesat itu bertumpu pada 7 firqah yaitu :
1.
Faham Syi’ah,
kaum yang berlebih-lebihan memuja Saidina Ali bin Abi Thalib. Mereka tidak
mengakui Khalifah Rasyidin yang lain seperti Khalifah Abu Bakar as-Shiddiq,
Khalifah Umar Ibnu Khattab dan Khalifah Utsman bin Affan. Kaum Syi’ah terpecah
menjadi 22 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Bahaiyah dan Kaum
Ahmadiyah Qad-yan.
2.
Faham Khawarij,
yaitu kaum kaum yang berlebih-lebihan membenci Saidina Ali bin Abi Thalib,
bahkan di antaranya ada yang mengkafirkan Saidina Ali. Firqah ini berfatwa
bahwa orang-orang yang membuat dosa besar menjadi kafir. Kaum Khawarij terpecah
menjadi 20 aliran.
3.
Faham
Mu’tazilah, yaitu kaum yang berfaham bahwa Tuhan tidak mempunyai sifat, bahwa
manusia membuat pekerjaannya sendiri, Tuhan tidak bisa dilihat dengan mata
dalam surga, orang yang mengerjakan dosa besar diletakkan di antara dua tempat,
dan mi’raj Nabi Muhammad SAW hanya dengan roh saja, dll. Kaum Mu’tazilah
terpecah menjadi 20 aliran, termasuk di antaranya adalah Kaum Qadariyah.
4.
Faham Murjiah,
yaitu kaum yang memfatwakan bahwa membuat maksiat (kedurhakaan) tidak memberi
mudharat jika sudah beriman, sebaliknya membuat kebaikan dan kebajikan tidak
bermanfaat jika kafir. Kaum ini terpecah menjadi 5 aliran.
5.
Faham
Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk,
yaitu dijadikan Tuhan, tetapi mereka berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada.
Kaum Najariyah terpecah menjadi 3 aliran.
6.
Faham
Jabariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa manusia “majbur”, artinya tidak
berdaya apa-apa. Kasab atau usaha tidak ada sama sekali. Kaum ini hanya 1
aliran.
7.
Faham
Musyabbihah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa ada keserupaan Tuhan dengan
manusia, misal bertangan, berkaki, duduk di kursi, naik dan turun tangga dll.
Kaum ini hanya1 aliran saja. Kaum Ibnu Taimiyah termasuk dalam golongan ini,
dan Kaum Wahabi adalah termasuk kaum pelaksana dari faham Ibnu Taimiyah[2].
Jika
ditambah dengan 1 aliran lagi yaitu Ahlussunnah wal Jama’ahmaka menjadi 73
firqah, seperti yang dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits Imam
Tarmidzi.
1.
Sejarah Singkat
Faham Najariyah
Najariyah,
mereka adalah pengikut Abil Khusein bin Muhammad al Najar, abi abdillah husein
bin muhammad Najjar dengan kemampuannya mengembangkan faham tersebut hingga
menjadi kelompok yang cukup besar pada masa itu, Abi abdillah husein bin
Muhammad annajjar berguru kesemua golongan pada masaitu yaitu pada kaum
mutazillah, kaum jabariyyah, ahlisunah waljamaah hingga akhirnya golongan itu
membentuk mashab sendiri yaitu mashab Najjariyah.
Golongan
ini sepakat dengan Ahli sunnah dalam masalah bahwa Allah menciptakan perbuatan
hamba-Nya, akan tetapi mereka juga sepakat dengan pendapat Mu’tazilah dalam
menafikan sifat wujudiyyah dari Dzat Allah, serta setuju dengan pendapat
mu’tazilah bahwa Allah tidak bisa dilihat di akhirat dan kalam Allah adalah
hadith[3].
Faham
Najariyah diajarkan oleh Abu Abdillah Husein bin Muhammad an Najar. Ia hidup
dimasa khalifah al Ma’mun bin Harun al Rasyid sejak 198 H hingga 218 H. Ia
adalah murid dari seorang guru ulama Mu’tazilah bernama Basyar al Marisi. Ia
berusaha mempersatukan faham (I’itiqad) antara Mu’tazilah, AhlusSunnah,
Jabariyah dan Syi’ah (Bahaiyah) dengan mencampur aduk keyakinan dari
firqah-firqah itu dengan mengambil hukum-hukum agama dari masing-masing firqah.
Faham Najariyah ini terpecah lagi menjadi 3 golongan (firqah) :
1)
Aliran
Margatsiyah
2)
Aliran
Za’faraniyah
3)
Aliran
Mustadrikah
Faham
ini tidak banyak memiliki pengikut dan hilang dimakan zaman. Namun namanya
tertulis dalam Kitab-Kitab besar Ilmu Ushuluddin dan buku-buku sejarah Islam.
Allah SWT mempunyai sifat sebanyak
20 macam, sedangkan menurut aliran najariyah Tuhan tidak mempunyai sifat. Ia
berkuasa, berkata dan mendengar dengan Dzat-Nya. Kemudian fatwa lain yang
diciptakan oleh aliran najariyah yaitu bahwa mukmin yang berdosa dan mati
sebelum bertobat pasti akan masuk neraka, tetapi tidak kekal untuk selamanya. Hal
ini bertentangan dengan dengan I’tiqad Ahlus Sunnah Wal Jamaah yg berpendapat
bahwa Mukmin yang berbuat dosa belum tentu masuk neraka.
2.
Akibat Yang
Ditimbulkan
Kaum
Najariyah, yaitu kaum yang memfatwakan bahwa perbuatan manusia adalah makhluk,
yakni dijadikan Tuhan, dan mereka juga berpendapat bahwa sifat Tuhan tidak ada,
fatwa ini bertentangan dengan kepercayaan kaum ahlussunah waljamaah yang
meyakini bahwa Allah SWT mempunyai sifat yang Qodim yang terdiri atas zatnya
yang Qodim.
Fatwa
yang di terapkan oleh aliran najariyah tersebut diatas dapat menyebabkaan
terpecahnya keyakinan umat islam terhadap sifat-sifat Allah SWT, yang pada
akhirnya membuat manusia tidak mengenal Tuhannya sendiri yaitu Allah SWT,dan
jika manusia sudah tidak mengenal Tuhannya maka itulah awal mula kehancuran
manusia itu sendiri[4].
Kemudian,
fatwa lain yang dibuat oleh aliran najariyah adalah mu’min yang membuat dosa pasti
masuk neraka, dan tidak akan kekal selamanya di dalamnya, fatwa ini
bertentangan dengan I’tiqad Ahlus Sunnah Wal Jamaah yang mengatakan bahwa orang
mu’min yang melakukan dosa besar dan mati sebelum taubat maka ia belum pasti
masuk neraka, karena mungkin saja diampuni dosanya oleh Allah SWT
Firman
Allah SWT :
...قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ....( الزمر
: ۵۳)
Artinya
: …“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”... (QS. Az-Zumar: 53)
Akibat
yang dapat ditimbulkan dari fatwa yang dikemukakan oleh najariyah tersebut
diatas diantaranya adalah membuat umat muslim merasa takut dalam menjalani
hidup karena takut masuk neraka, kemudian juga dapat menimbulkan rasa tertekan didalam
diri manusia itu sendiri dalam menjalani kehidupan didunia ini, yang ahirnya
membuat manusia menjadi putus asa, membuat manusia takut dalam bertindak,
sehingga manusia akan selalu beribadah dan lupa akan kehidupan duni mereka,
lupa akan menafkahi keluarga, dam lupa akan kewajibannya diatas bumi ini, dsb.
Sedangkan
Islam menganjurkan umatnya untuk menuntut ilmu dan mencari nafkah sebagai suatu
kewajiban individu. Islam juga menginginkan umatnya menjadi umat yang kuat.
Karena itu sepatutnya umat Islam tidak berdiam diri dan berpangku tangan
menggantungkan hidupnya pada orang lain, sementara dirinya asyik beribadah
kepada Allah SWT tanpa memperhatikan kehidupan dunian. Ini adalah korban
pandangan sempit yang akan berimplikasi pada terlantarnya keluarga, anak dan
isterinya.
firman
Allah SWT :
...وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ ....( التوبة
: ١٠٥ )
Artinya
: …“Dan katakanlah : “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta
orang-orang mu’min akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan
kepada Allah Yang Mengetahui akan ghaib dan yang nyata, lalu diberikan-Nya
kepada kamu apa yang kamu kerjakan.” … (At Taubah : 105)
Dalam
surat Al-Qashash ayat 77, Allah juga menyebutkan :
...وَابْتَغِ فِيمَا آَتَاكَ اللَّهُ الدَّارَ الْآَخِرَةَ وَلَا تَنْسَ نَصِيبَكَ مِنَ الدُّنْيَا وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ إِلَيْكَ وَلَا تَبْغِ الْفَسَادَ فِي الْأَرْضِ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ الْمُفْسِدِينَ....
( القصص: ۷۷)
Artinya
: … "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari
kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah
telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan (muka) bumi.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."…
(QS. Al-Qashash : 77)
3.
Antisipasi Dan
Alternatif Mengatasi Masuk Dan Berkembangnya Najariyah
Rasulullah
SAW bersabda : Dari Auf bin Malik, dia berkata bahwa Rasulullah Saw
bersabda:"Yahudi telah berpecah menjadi 71 golongan, satu golongan di
surga dan 70 golongan di neraka. Dan Nashara telah berpecah belah menjadi 72
golongan, 71 golongan di neraka dan satu di surga. Dan demi Allah yang jiwa
Muhammad ada dalam tangan-Nya umatku ini pasti akan berpecah belah menjadi 73
golongan, satu golongan di surga dan 72 golongan di neraka." Lalu beliau
ditanya: "Wahai Rasulullah siapakah mereka ?" Beliau menjawab:
"Al Jamaah."( HR Sunan Ibnu Majah )
Dari
Hadits Rasul diatas, kita dapat ambil kesimpulan bahwa umat islam pada akhirnya
akan terpecah menjadi 73 golongan dan hanya 1 golongan yang akan masuk syurga,
yaitu Al-Jamaah[5].
Jika kita kaji lebih dalam Aliran
Najariyah adalah aliran yang ajarannya banyak bertentangan dengan ajaran Ahlus
Sunnah Wal Jamaah, bahkan ajarannya banyak menimbulkan hal-hal yang sangat
bertentangan dengan ajaran Islam yang dibawa oleh Rasulullah, sebagai umat
mukmin kita harus berhati-hati atas masuk dan berkembangnya ajaran Najariyah
dalam masyarakat kita.
Antisipasi
dalam mengatasi masuknya ajaran Najariyah ini sangat banyak caranya,
diantaranya adalah membekali diri kita sendiri dengan Iman yang kuat, membekali
diri kita dengan pengetahuan tentang Ajaran Islam, membekali diri kita dengan
pengetahuan akan Tuhan kita yaitu Allah, sehingga kita tahu bagaimana hakikat
ajaran Islam menurut Al-qur’an dan Sunnah, dan menjadikan diri kita dapat
benar-benar mengenali tentang Tuhan kita dan Agama kita, agar ketika kita
dihadapkan pada suatu ajaran baru tentang islam, kita dapat mengetahui ajaran
tersebut bertentangan dengan Al-qur’an dan Sunnah atau tidak, yang pada
akhirnya membentengi diri kita dari ajaran (firqah) yang 72 tersebut diatas,
yaitu firqah yang pada ahirnya akan masuk neraka. Semoga dengan antisipasi yang
kita lakukan seperti diatas, kita bisa menjadi umat Islam yang tetap atas
kebenaran hingga hari kiamat, seperti disebutkan dalam sabda Rasulullah SAW :
“Akan
ada segolongan umatku yang tetap atas Kebenaran sampai Hari Kiamat dan mereka
tetap atas Kebenaran itu.” ( HR. Bukhari dan Muslim )
C.
PENUTUP
Demikianlah
sekelumit uraian tentang aliran Najariyah dalam teologi Islam. Semoga pembaca
dapat mengambil manfaat dari makalah kami ini, dan bisa dijadikan pembelajaran
dalam mengenal Ajaran Islam itu sendiri, sehingga kita dapat waspada dengan
ajaran-ajaran Islam yang dewasa ini banyak bermunculan di sekitar kita.
Semoga kita tidak terjebak kedalam suatu ajaran yang pada ahirnya akan menyesatkan kita. Kurang lebihnya kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangannya.
Semoga kita tidak terjebak kedalam suatu ajaran yang pada ahirnya akan menyesatkan kita. Kurang lebihnya kami selaku pemakalah mohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangannya.
Selanjutnya
saran dan kritik yang produktif sangat kami harapkan dalam memperbaiki
eksistensi uraian tentang aliran kalam ini. Mudah-mudahan kita selalu dalam
naungan-Nya.
DAFTAR
PUSTAKA
Al-Maududi, Abul A’la, Al-Khalifah wa Al-Mulk, terj. Muhammad Al-Baqir, Mizan, Bandung, 1994.
Nasution, Harun, Teologi Islam:
Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan,UI Press, Jakarta, 1986.
Drs. Rosihan Anwar, Drs. Abdul
Rozak, Ilmu kalam, (pustaka setia: bandung, 2003) cet.2 hal.49
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tolong tinggalkan komentar.. okey!!!