PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Al-Qur’anul
karim adalah mukjizat islam yang abadi. Kemajuan ilmu itu tidak akan bertambah
kecuali dengan meresapkan Al-Qu’an ini kedalam jiwa. Al-Qur’an ini adalah
mukjizat yang tiada taranya diturunkan kepada kepada Rosul kita Muhammad saw.
Untuk mengeluarkan manusia ini dari kegelapan kepada terang benderang, dan
menunjukkan kepada jalan yang lurus.
Rasulullah
tidak mengizinkan sahabat-sahabat itu menuliskan sesuatu selain dari
Al-Qura’an. Karena beliau khawatir akan meragukan Al-Quran itu dengan lainnya.
Hadis yang dirawikan Muslim dari Abi Sa’id Alkhadiry, Rasulullah bersabda ”
jangan engkau tulis dari aku selain Al-Qur’an, barang siapa yang menulis selain
dari Al-Qur’an hendaklah dihapus.
Wxß tûïÎÅe³t6B tûïÍÉYãBur xy¥Ï9 tbqä3t Ĩ$¨Z=Ï9 n?tã «!$# 8p¤fãm y÷èt/ È@ß9$# 4 tb%x.ur ª!$# #¹Ítã $VJÅ3ym ÇÊÏÎÈ
Artinya
: (mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan
pemberi peringatan agar supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah
sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha
Bijaksana. (Q.S. An Nisa’ : 165)
Untuk
itulah sangat penting bagi kita sebagai umat Islam untuk mengetahui lebih
mendalam tentang Al-Qur’an. karena Al-Qur’an sebagai pedoman hidup
manusia , sehingga pemakalah akan membahas mengenai Al-Qur’an dan definisinya.
B. Rumusan
Masalah
1. Bagaimana
defenisi Al Qur’an menurut para ahli ?
2. Aspek
–aspek yang terkandung dalam Al-Qur’an?
PEMBAHASAN
A. DEFENISI AL QUR’AN
· Pengertian
Al-Quran secara bahasa
Lafadzh Qara`a mempunyai
arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira`ah berarti
menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang tersusun rapih. Qur`an pada mulanya seperti qira`ah ,
yaitu masdar[1] (infinitif)
dari kata qara` qira`atan, qur`anan. Sebagaimana dalam firman Allah
SWT :
¨bÎ) $uZøn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ #sÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ
17. Sesungguhnya
atas tanggungan kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu pandai)
membacanya.
18. Apabila
Kami telah selesai membacakannya Maka ikutilah bacaannya itu. (Al;-Qiyamah
:17-18)
Di kalangan
ulama, terdapat beberapa pendapat tentang asal kata Al- Qur’an, diantaranya
adalah sebagai berikut :
1)
Asy-Syafi’i berpendapat bahwa kata Al-
Qur’an itu di tulis dan dibaca tanpa hamzah (Al- Qur’an bukan Al- Qur’an) serta
tidak diambil dari kata lain. Ia adalah nama khusus untuk kitab suci yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana nama injil dan taurat yang
masing- masing diberikan kepada nabi Isa dan nabi Musa AS.
2)
Al-Lihyani berpendapat bahwa lafal Al-
Qur’an itu menggunkan huruf hamzah yaitu bentuk dasar dari kata القران yang berarti membaca. Hanya saja,
lafal Al- Qur’an menurut Al-Lihyani adalah masdar bi ma’na isim al-maf’ul.
Jadi, arti Al- Qur’an sama dengan arti maqru’b, yaitu yang dibaca
3)
Dr. Shubhi ash-Shalih dalam kitabnya,
Mabhis fi uhan Al- Qur’an. Mengemukakan bahwa pendapat yang paling kuat adalah
lafal Al- Qur’an itu masdar dan sinonim dengan lafal Qira’ah,
menghimpunkan huruf-huruf dan kata-kata itu antara satu sama lain pada waktu
membaca Al- Qur’an berasal dari qira’ah. Sebagaimana tersebut dalam surat
al-Qiyamah ayat 17-18 :
¨bÎ) $uZøn=tã ¼çmyè÷Hsd ¼çmtR#uäöè%ur ÇÊÐÈ #sÎ*sù çm»tRù&ts% ôìÎ7¨?$$sù ¼çmtR#uäöè% ÇÊÑÈ
Artinya: “Sesungguhnya
kami yang akan mengumpulkannya (didadamu) dan membacakannya. Apabila kami
telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaaanya itu. (Q.S
Al-Qiyamah 17-18).
Sebagian
ulama berpendapat, kitab ini dinamakan Al- Qur’an, karena di dalam kitab ini
berkumpul semua isi kitab-kitab sebelumnya malah semua ilmu pengetahuan. Allah
sendiri yang menunjukan demikian.
· Pengertian
Al-Quran secara Istilah
Menurut
istilah (terminologi), Al Qur’an adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada
Nabi Muhammad Saw. Dengan perantara malaikat Jibril. Menjadi mu’jizat atas
kenabiannnya, tertulis dalam bahasa arab yang samapai kepada kita dengan jalan
mutawatir[2] dan membacanya merupakan ibadah.
Para ulama menyebutkan definisi Quran yang mendekati makananya dan
membedakannya dari yang lain dengan menyebutkan bahwa:
القرآن هو كلام الله المنزل على محمد عليه السلام المتعبد بتلاوته
Artinya
: Quran adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada Muhamad
saw. Yang pembacanya merupakan suatu ibadah`.
Penjelasan
Arti Qur’an secara istilah, adalah sebagai berikut :
1. Definisi`kalam`(ucapan)
merupakan kelompok jenis yang meliputi segala kalam. Dan dengan
menghubungkannya dengan Allah ( kalamullah ) berarti tidak semua masuk dalam
kalam manusia, jin dan malaikat.
2. Batasan
dengan kata-kata (almunazzal)`yang diturunkan` maka tidak termasuk kalam Allah
yang sudah khusus menjadi milik-Nya. Sebagaimana disebutkan dalam Firman Allah
:`Katakanlah: Sekiranya lautan menjadi tinta untuk kalimat-kalimat Tuhanku,
sungguh habislah lautan itu sebelum habis kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun
Kami datangkan tambahan sebanyak itu `.(al-Kahfi: 109).
@è% öq©9 tb%x. ãóst7ø9$# #Y#yÏB ÏM»yJÎ=s3Ïj9 În1u yÏÿuZs9 ãóst6ø9$# @ö7s% br& yxÿZs? àM»yJÎ=x. În1u öqs9ur $uZ÷¥Å_ ¾Ï&Î#÷WÏJÎ/ #YytB ÇÊÉÒÈ
Artinya
: “Katakanlah: sekiranya lautan menjadi tinta untuk (menulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, sungguh habislah lautan itu sebelum habis (ditulis)
kalimat-kalimat Tuhanku, meskipun kami datangkan tambahan sebanyak itu
(pula)".
3. Pembatasan
definisi hanya `kepada Muhammad saw` Tidak termasuk yang diturunkan kepada
nabi-nabi sebelumnya seperti taurat, injil dan yang lain.
4. Sedangkan
batasan (al-muta’abbad bi tilawatihi) `yang pembacanya merupakan suatu
ibadah` mengecualikan hadis ahad dan hadis-hadis qudsi .
· Pengertian
Al-Qur’an menurut para ahli :
a) Dr.
Subhi Al Salih mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Kalam Allah SWT yang
merupakanmukjizat [3]yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
dan ditulis di mushaf serta diriwayatkan dengan mutawatir, membacanya termasuk
ibadah”.
b) Adapun
Muhammad Ali ash-Shabuni mendefinisikan Al-Qur’an sebagai berikut: “Al-Qur’an
adalah firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad
SAW penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaraan Malaikat Jibril
a.s. dan ditulis pada mushaf-mushaf yang kemudian disampaikan kepada kita
secara mutawatir, serta membaca dan mempelajarinya merupakan ibadah, yang
dimulai dengan surat Al-Fatihah dan ditutup dengan surat An-Nas”.
c) Syekh
Khudhari Beik dalam bukunnya tarikh at- Tasyri’ al-islami menerangkan bahwa
definisi Al-Qur’an adalah firman Allah, berbahasa Arab, yang diturunkan
kepada Muhammad saw. Untuk di pahami isinya dan selalu diingat, disamapaikan
dengan cara mutawatir, di tulis dalam mushaf yang di mulai dari surah al
-Fatihah dan di akhiri dengan surah an- Nas.
d) Muhammad
Abduh mendefenisikan Al-Qur’an sebagai berikut. Kitab Al-Qur’an ialah
bacaaan yang tertulis dalam mushaf-mushaf yang terpelihara dalam
hafalan-hafalan kaum muslimin.
Dengan
demikian, selain menjadi bacaan umat islam, Al-Qur’an juga merupakan petunjuk
bagi seluruh umat manusia. Termasuk petunjuk dan pedoman dalam pengembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari
beberapa pengertian yang dikemukakan diatas. Dapat di sebutkan unsur-unsur makna
yang terkandung dalam definisi Al-Qur’an. Unsur-unsur tersebut sebagai berikut:
1. Al-Qur’an
adalah wahyu kalam Allah swt.
2. Al-Qur’an
diturunkan Allah swt. Kepada Nabi Muhammad saw dengan perantara malaikan
Jibril.
3. Al-Qur’an
mempunyai daya i’jaz yaitu sebagai mukjizat bagi nabi Muhammad saw.
4. Penyampaian
Al-Qur’an berlangsung secara mutawatir.
5. Al-Qur’an
merupakan bacaan mulia dan membacanya merupakan ibadah.
6. Al-Qur’an
tertulis dalam mushaf-mushaf di mulai surah al -Fatihah dan di akhiri dengan
surah an- Nas.
7. Lafal
Al-Qur’an berbahasa Arab
8. Al-Qur’an
senantiasa terpelihara dan terjaga dari berbagai bentuk kesalahan dan
pemalsuan.
B. Aspek-Aspek yang terkandung dalam Al-Qur’an
1. Bagian-bagian
dalam Al-Qur’an
a. Surat,
ayat dan ruku’
Al-Qur’an
terdiri atas 114 bagian yang dikenal dengan nama surah (surat). Setiap surat
akan terdiri atas beberapa ayat, di mana surat terpanjang dengan 286 ayat
adalah surat Al Baqarah dan yang terpendek hanya memiliki 3 ayat yakni surat Al
Kautsar, An-Nasr dan Al-‘Așr.
Surat-surat yang panjang terbagi lagi atas sub bagian lagi yang disebut ruku’
yang membahas tema atau topik tertentu.
b. Surat
Makkiyah dan Madaniyah
Menurut
tempat diturunkannya, setiap surat dapat dibagi atas surat-surat Makkiyah
(surat Mekkah) dan Madaniyah (surat Madinah). Pembagian ini berdasarkan tempat
dan waktu penurunan surat dan ayat tertentu di mana surat-surat yang turun
sebelum Rasulullah SAW hijrah ke Madinah digolongkan surat Makkiyah sedangkan
setelahnya tergolong surat Madaniyah. Surat yang turun di Makkah pada umumnya
suratnya pendek-pendek, menyangkut prinsip-prinsip keimanan dan akhlaq,
panggilannya ditujukan kepada manusia. Sedangkan yang turun di Madinah pada
umumnya suratnya panjang-panjang, menyangkut peraturan-peraturan yang mengatur
hubungan seseorang dengan Tuhan atau seseorang dengan lainnya (syari’ah).
Pembagian berdasar fase sebelum dan sesudah hijrah ini lebih tepat, sebab ada
surat Madaniyah yang turun di Mekkah.
c. Juz dan
manzil
Dalam
skema pembagian lain, Al-Qur’an juga terbagi menjadi 30 bagian dengan panjang
sama yang dikenal dengan nama juz. Pembagian ini untuk memudahkan mereka yang
ingin menuntaskan bacaan Al-Qur’an dalam 30 hari (satu bulan). Pembagian lain
yakni manzil memecah Al-Qur’an menjadi 7 bagian dengan tujuan penyelesaian
bacaan dalam 7 hari (satu minggu). Kedua jenis pembagian ini tidak memiliki
hubungan dengan pembagian subyek bahasan tertentu. Menurut ukuran surat
Al-Qur’an dari segi panjang-pendeknya, surat-surat di dalam Al-Qur’an terbagi
menjadi empat bagian:
§ As
Sab’uththiwaal (tujuh surat yang panjang). Yaitu Surat Al-Baqarah, Ali Imran,
An-Nisaa’, Al-A’raaf, Al-An’aam, Al Maa-idah dan Yunus
§ Al
Miuun (seratus ayat lebih), seperti Hud, Yusuf, Mu’min
§ Al
Matsaani (kurang sedikit dari seratus ayat), seperti Al-Anfaal, Al-Hijr
§ Al
Mufashshal (surat-surat pendek), seperti Adh-Dhuha, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas
2. Nama-nama
dan sifatnya
Nama yang diberikan Allah
kepada Al-Qur’an itu cukup banyak,diantarannya:
1) Al-Qur’an,
berfirma tuhan dalam Al-Qur’an, ” Sesungguhnya Al-Qur’an ini memberikan
petunjuk kepada (jalan) yang lurus(Qs.17:9 )
§NèO ÞOßg»oYø%y|¹ yôãuqø9$# öNßg»uZøpgUr'sù `tBur âä!$t±®S $uZò6n=÷dr&ur tûüÏùÎô£ßJø9$# ÇÒÈ
Artinya
: Kemudian kami tepati janji (yang Telah kami janjikan) kepada mereka.
Maka kami selamatkan mereka dan orang-orang yang kami kehendaki dan kami
binasakan orang-orang yang melampaui batas.
2) Kitab,
berfirman tuhan dalam Al-Qur’an ” maha suci Allah yang telah menurunkan Al
kitab hamba Nya, agar dia menjadi peringatan “(Qs.21:10)
3) Al
Furqon, berfirman tuhan kedalam Al-Qur’an, “Maha suci Allah yang telah
menurunkan Adz-Zikr kepada hamba Nya, agar dia menjadi peringatan”. (Qs 25:1).
4) Azzikr,
berfirman tuhan kedalam Al-Qur’an, “sesungguhnya kamilah yang
menurunkannya Al-Qur’an dan kamilah yang memeliharannya”. (Qs.15:9)
5) Tanzil,
berfirman tuhan dalam Al-Qur’an, “Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini diturunkan
oleh tuhan semesta alam”. (Qs.26:92)
Allah menyifatkan Al-Qur’an itu
dengan sifat-sifat yang banyak. Diantaranya:
Ø Nur
(cahaya), berfirmn tuhan dalam Al-Qur’an,” Hai manusia, Sesungguhnya telah
datang kepadamu bukti kebenaran dari tuhanmu (Muhammad dengan mu’jizatnya)
telah kami turunkan kepadamu nur (cahaya) yang terang benderang”(Qs.4:174).
Ø Huda
(petunjuk), Syafa (obat penawar, ramah (perahim), mau’idzah (pengajaran).
Berfirman tuhan dalam Al-Qur’an” Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu
pelajaran dari Tuhanmu, dan obat penyembuh penyakit (yang berada ) di
dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman
“(Qs.10:57).
Ø Mubarak
(berkah) berfirman Tuhan dalam Al-Qur’an,’’ dan ini (Al-Qur’an) adalah kitab
yang kami turunkan, yang diberkahi, membenarkan kitab-kitab yang (di turunkan)
sebelumnya “(Qs. 6:92).
Ø Mubiyin(terang)
berfirman Tuhan dalam Al-Qur’an,”sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari
Allah, dan kitab yang menerangkan “(Qs. 5:15).
Ø Busyra(kabar
gembira) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan kabar gembira bagi orang
mukmin (Qs. 2:97).
Ø Aziz
(yang mulia) berfirman Tuhan daalam Al-Qur’an, “sesungguhnya orang-orang yang
mengingkari Al-Qur’an itu datang kepada mereka (mereka itu pasti) akan celaka”.
Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu adalah kitab yang mulia.
Ø Majid
(yang mulia) berfirman Tuhan daalam Al-Qur’an,” bahkan yang didustakan itu
ialah Al-Qur’an yang mulia”.
Ø Basyir(
yang membawa berita gembira) berfirman Tuhan daalam Al-Qur’an, ”kitab yang
dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa Arab, untuk kaum yang
mengetahui. Yang membawa berita gembira dan peringatan.
PENUTUP
Kesimpulan
Lafadzh Qara`a mempunyai
arti mengumpulkan dan menghimpun, dan qira`ah berarti
menghimpun huruf-huruf dan kata-kata satu dengan yang lain dalam suatu ucapan
yang tersusun rapih. Dari keseluruhan defenisi Al Qur’an adalah Kalam
Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan perantara malaikat
Jibril. Menjadi mu’jizat atas kenabiannnya, tertulis dalam bahasa arab yang
samapai kepada kita dengan jalan mutawatir dan membacanya merupakan ibadah.
Aspek-aspek
yang terkandung dalam Al Qur’an antara lain :
a. Bagian-bagian
dalam Al-Qur’an
b. Nama-nama
dan sifatnya
PUSTAKA
Fauziyah,
lilis dan Andi Setyawan. 2007. Kebenaran Al Qur’an dan Hadis untuk kelas X
Madrasah Aliyah. Solo : PT Tria Serangkai Pustaka Mandiri.
Quth’an,
Mana’ul. 1998. Pembahasan Ilmu Al Qur’an. Jakarta : PT Rineka Cipta